SINTANG, SKR.COM – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Welbertus mengatakan, bahwa permasalahan pendidikan memang masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten Sintang saat ini.
Hal itu dikarenakan banyaknya permasalahan serius yang belum tertangani, seperti ruang sekolah yang masih banyak terdapat kerusankan dan juga belum adanya pemerataan guru.
“Tentu ini juga harus menjadi perhatian serius kita di DPRD. Jangan sampai pendidikan kita di Kabupaten Sintang ini tertinggal dari daerah lainnya,” kata Welbertus, Senin (29/4/2019).
Dikatakan Politisi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesai (PDIP) ini, untuk membangun pendidikan juga diperlukan dukungan dari berbagai pihak, tak hanya dari pemerintah saja.
“Semua element masyarakat harus turut mendukung, demi tercitpanya pendidikan yang berkualitas di Kabupaten Sintang ini,” terangnya.
Ia juga berharap, ada solusi yang jitu dari pemerintah dalam menangani permasalahn pendidikan ini, sehingga apa yang diharapkan ke depannya dapat terwujud.
“Saya yakin Pemkab Sintang pasti juga sudah punya solusi untuk memperbaiki dunia pendidikan kita, karena kalau saya lihat berbagai upaya juga sudah dilakukan. Mudahan saja apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud,” pungkasnya.
Sebagaimaan diberitakan sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, bahwa pendidikan pada dasarnya hingga saat ini di Kabupaten Sintang masih menjadi salah satu permasalahan serius dan mesti menjadi perhatian Pemda.
Hal tersebut disampaikannya pada kegiatan Sosialisasi Kabupaten Program Kinerja dan Akuntabilitas Guru (Kiat Guru) Fase II Lokasi Pemantapan Kabupaten Sintang Tahap I Tahun 2019, di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Sabtu (27/4).
“Terutama masalah sarana prasarana pendidikan. Masih banyaknya ruang kelas dalam kondisi rusak sedang dan rusak berat, serta aksesbilitas masih rendah yang diakibatkan infrastruktur jalan yang belum memadai,” katanya.
Tak hanya itu, Sekda juga mengatakan, masih rendahnya kualitas tenaga guru dan tenaga pendidikan, serta masih terbatasnya kemampuan Pemda dalam pengalokasian dana anggaran dibidang pendidikan.
“Penyebaran tenaga guru juga belum merata diseluruh wilayah kecamatan dan desa, khususnya di dearah-daerah terpencil dan tertinggal,” terangnya.
Selain itu, dengan masih rendahnya nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sintang tahun 2017 dengan angka 65, 16. Bahkan masih rendah dibawah nilai IPM Provinsi Kalbar yang sudah mencapai 66,26 dan IPM Nasional 70, 81. Serta rata-rata angka lama sekolah yang masih pada angka 6 hingga 7 tahun.
“Jadi belum kejenjang pendidikan SMP. Serta masalah angka kemiskinan juga masih menjadi perhatian kita, dimana pada empat tahun terakhir ini mengalami kenaikan, yaitu tahun 2018 sebesar 10,35 persen mengalami kenaikan dari tahun 2017 yaitu 10,20 persen, atau lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan Provinsi Kalbar yang hanya 7,33 persen,” jelasnya.
Maka dari itu, Pemkab Sintang berkomitmen melaksanakan pembangunan sesuai Visi dan Misi yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Sintang tahun 2016/2021, yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Sintang yang cerdas, sehat, maju, religius dan sejahtera, yang didukung perangkat pemerintahan yang baik dan bersih.
“Untuk itu saya berharap dengan dilaksanakan kegiatan ini, ke depan akan meningkatkan meningkatkan kinerja para guru dan pendidik di Kabupaten Sintang, sehingga secara bertahap akan dapat meningkatkan nilai IPM Kabupaten Sintang hingga tahun 2021 mendatang,” pungkasnya. (*)