SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan ada enam desa di Bumi Senentang yang batal mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 7 Juli 2021. Sebab enam desa tidak memenuhi syarat.
Awalnya, total ada 297 desa yang menyelenggarakan Pilkades serentak. Jumlahnya kini menjadi 291 desa setelah 6 desa dinyatakan tak mememuhi syarat.
“Semula ada 297 desa yang akan menyelenggarakan pilkades, tetapi 6 desa batal dikarenakan ada 4 desa calonnya tungal dan itu tidak boleh ada calon tunggal,” kata Jarot, Minggu 4 Juli 2021.
Terhadap enam desa yang batal ikut pilkades serentak tersebut, maka pemilihan kades akan dilaksanakan pada tahun 2022. Kekosongan kades, akan diisi oleh Pj kades.
Untuk desa yang melaksanakan pilkades, Jarot berpesan untuk betul-betul menerapkan protokol kesehatan, agar tidak menimbulkan cluster baru.
“Silahkan panitia menyiapkan perlengkapan prokes mulai dari tempat cuci tangan dan sebagainya. Kepada pemilih juga saya minta untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Silahkan patuhi semuanya itu, agar pesta demokrasi tingkat desa ini berlangsung aman,” pesannya.
Pilkades serentak akan digelar pada 7 Juli 2021. Ada 1.023 calon yang ikut pilkades dan 1.001 TPS. Aparat keamanan menerjunkan 472 personel yang disebar ke 291 desa yang ada di 14 kecamatan.
Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernad Musak mengatakan pilkades serentak di Kabupaten Sintang ini merupakan suatu hal yang sangat luar biasa karena kegiatan pilkades sebelumnya dilaksanakan dalam 1 tahun secara bergantian. Pelaksanaannya pun sudah direncanakan pada tahun lalu namun tertunda sehingga pilkades serentak ini akan dilaksanakan pada 7 Juli.
“Pilkades ini juga dilaksanakan guna mendukung tugas pemerintah ditingkat desa sehingga program-program pemerintah juga terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Saya berharap dari masing-masing penyelenggara untuk selalu mensterilkan tempat pemungutan suara sesuai dengan protokol kesehatan agar mengurangi penularan dari wabah penyakit sedang melanda pada saat ini,” harap AKBP Ventie. (*)