MELAWI, SKR.COM – Gabungan orgaanisasi masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakaat Melawi Peduli Rohingya melakukan mengecam keras tindak kekerasanyang dilakukan militer Myanmar terhadap masyarakat Muslim Rohingya, Minggu sore (10/9) di Tugu Juang Nanga Pinoh.
kegiatan yang dibarengi dengan pengglangan dana tersebut berlangsung damai dan aman. Pada orasi tersebut, masing-masing perwakilan organisasi menyampaikan orasinya.
Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Firmansyah, dalam orasinya menyampaikan agar masyarakat dan pemerintah memboikot semua kegiatan yang dilakukan pemerintah Myanmar.
“Kami masyarakat Kabupaten Melawi mengecam semua yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar,” katanya.
Kemudian perwakilan Barisan Pemuda Katab Kebahan (Bekaban), Heri Irawan mengatakan, lihat disana orang-orang muslim Rohingya yang tertindas. Untuk itu pihaknya mengecam keras apa yang dilakukan militer Myanmar.
“Ini bukan hanya masalah umat muslim, namun ini adalah masalah seluruh umat manusia. Ini adalah permsalahan pelanggaran HAM. Buktikn kalau kita memang benar-benar peduli dengan sesama manusia,” ungkap Heri.
Kemudian perwakilan Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Melawi, Karnaen, mengajak seluruh umat muslim untuk mendoakan saudara saudara Rohingya yang tertindas. Semoga saudara-saudara Muslim Rohingya terus bersabar.
“Kita juga meminta, pihak pemerintah agar mengusir Dubes Myanmar, kemudian berikan pernyataan tegas terhadap tindakan kejam Myanmar,” ucapnya.
Sementaara Perwkilan Kementerian Agamana (Kemenag) Melawi, Bambang, mengungkapkan rasa keprihatinan yang mendalam terhadap kebiadaban, yang kekejaman yang dilakukan oleh Militer Myanmar.
“Kami mengajak kepada kita semua untuk mengutuk kebiadaban dan kekejaman militer Myanmari, kita tunjukan kepada dunia bahwa Indonesia adalah Negara yang cinta damai dan peduli ke sesama manusia,” paparnya.
Bambang mengatakan, bagaimana bisa kita hanya diam ketika saudara-saudara muslim Rohingya dibantai, anak-anak kecil dibantai dengan kejam.
“Oleh karenanya, kita menuntut dengan tegas kepada Negara Indonesia untuk membuat menyatakan sikap dengan tegas,” pintanya.
Ditempat yang sama, perwakilan Pemuda Muhammadiyah, Ilhamsyah, meminta Pemerintah Indonesia memberikan pernyataan sikap untuk bisa menampung masyarakat Muslim Rohingya di Indonesia.
“Kemudian kepada masyarakat, doharapkan bisa ikut mmebantu menyisihkan sedikit dari harta kita untuk saudara-saudara Rohingya,” ucapnya.
Heri perwakilan POM Melawi, sangat megutuk keras apa yang dilkukan para milter Myanmar, pembantaian yang dilakukan dengan kejam kepada para anak kecil, ibu hamil. “Kita jangan tutup mat, harus peduli terhadap sesama manusia,” paparnya.
Kemudian Motivator anak Muda di Melawi, Zulkifli mengatakan, kepada semua masyarakat Melawi, apa yang disampaikan ini tidak hanya sekedar orasi, namun juga melakukan penggalangan dana yang akan disampikan ke saudara-saudara Rohingya.
“Saya berharap, kita terus bersemangat, ini langkah peduli kepada sesama manusia,” paparnya.
Taufik, Ketua GPJM Melawi, secara tegas kita meminta agar kita peduli kepada sesama mengutuk keras terhadap tindakan Militer Myanmar.
“Tindakan yang dilakukan militer Myanmar, bukanlah perbuatan manusia, itu sudah terlalu kejam,” paparnya.
Sementara itu, coordinator Aliansi Masyarakay Melawi Peduli Rohingya,Ari Saprianto, menyampaikan pernyataan sikapnya, kekerasan yang dilakukan Ekstrimis Budha dan Militer Myanmar terhadap Rohingya di Rhakine State merupakan tindakan yang sangat tidak berprikemanusiaan dan merupakan pelanggaran HAM berat yang tidak bisa dibenarkan oleh agama, Negara maupun dunia.
“Hal tersebut merupakan sebuah konflik yangmenimbulkan banyak korban masyarakat sipil, ibu-ibu dan anak-anak kecil yang tak berdosa. Sampai hari ini ratusan orang telah meninggal dan ratusan ribu lainnya mengungsi untuk menghindari pembataian yang dilakukan ekstrimi biksu dan milter Myanmar. Hal tersebut sudah semestinya menjadi perhatian dan kepedulian masyarakat dunia. Maka dari itu kami atas nama Aliansi Masyarakat Melawi peduli Rohingya memberikan pernyataan sikap,” ungkapnya.
Item- item pernyataan sikap tersebut yakni, mengutuk segala bentuk kekerasan yang dilakukan eekstrimis biksu dan militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. Mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk mengusir Dubes Myanmar sebagai bentuk protes. Meminta pemerintah Indonesia untuk menampung pengungsi Rohingya.
“Kemudian kami menghimbau kepada seluruh umat beragama di Indonesia khususnya di Melawi, untuk mendoakan dan mendonasikan sebagian rezeki untuk membantu saudara-saudara di Myanmar. Kami mengajak kepada seluruh umat beragama di Indonesia untuk memelihara dan menjaga kerukunan umat beragama,” pungkasnya. (Edi)