MELAWI, SKR.COM – Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Melawi, Hasanuddin mengungkapkan, masih banyak hambatan yang menyebabkan program perekaman KTP Elektronik (E-KTP) tak berjalan maksimal. Masih cukup banyak wajib KTP yang belum memilikinya akibat berbagai persoalan.
“Kini untuk mengejar target perekaman, kerjasama dengan kepala desa pun dilakukan. Dulu ada program jemput bola. Namun karena anggaran belum berjalan, jadi biaya operasional untuk program ini ikut terhambat. Karena itu, Disdukcapil berharap ada peran dari pemerintah desa untuk membantu memfasilitasi petugas perekaman E-Ktp dengan warga setempat,” katany, kemarin.
Menurutnya, bila Kades bisa memfasilitasi Memfasilitasi tempat dan mobilisasi warga ke desanya, termasuk operasionalnya, maka pihak Disdukcapil siap datang., termasuk untuk operasionalnya. “Jadi nanti Kades tinggal mengumpulkan warganya, kalau sudah siap, maka kita tinggal menyiapkan petugasnya,” ujarnya.
Saat ini, ungkap Hasan, blanko KTP El stoknya juga sudah tersedia. Hanya memang yang jadi masalah adalah persoalan alat cetak. Seperti beberapa minggu lalu, tinta tak tersedia karena anggaran belum ada.
“Karena itu, proses percetakan KTP EL juga agak terhambat. Tapi setelah anggaran berjalan, kami yakin akan kembali normal,” ujarnya.
Data Disdukcapil Melawi, baru sekitar 112 ribu penduduk Melawi yang sudah melakukan perekaman dari total 170 ribuan wajib KTP. Sehingga masih ada 50 ribuan lebih yang sampai sekarang belum terekam. Proses perekaman KTP El hanya bisa dilakukan di Kantor Disdukcapil yang ada di Kota Nanga Pinoh.
“Sedangkan perekaman di kantor-kantor kecamatan sudah sulit dilakukan karena banyak alat yang rusak. Dulu memang bisa merekam data KTP EL di masing-masing kecamatan. Tapi karena sudah banyak yang rusak, maka sekarang perekaman di kecamatan tak begitu lancar,” pungkasnya. (DI)