MELAWI, SKR.COM – Keberadaan Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) di Melawi memang belum cukup lama, namun cabang olahraga yang merupakan olahraga Sunnah Rasulallah, tersebut diminati banyak masyarakat. Hal itu terlihat dari ramainya peserta open Turnamen Melawi Archery Championship 2017 beberapa hari lalu.
Dari seratus lebih peserta yang terdiri dari 5 kabupaten kota itu yang ikut dalam turnameen tersebut, tidak hanya pria saja. Namun juga terlihat puluhan wanita berjilbab yang juga ikut menjadi peserta dalam turnamen itu.
Ketua Perpani Melawi yang merupakan seorang Anggota DPRD Melawi, Widya Rima mengatakan, cabang olahraga ini memang baru dibentuk sekitar tiga bulan belakangan ini. Berdirinya Perpani karena minat olahraga memanah di Melawi yang cukup banyak diminati.
“Ini tentu menjadi potensi untuk menggali atlit Melawi khususnya atlit panah mempersiapkan diri mengikuti turnamen atau kejuaraan di luar daerah nantinya,” ungkaponya ditemui, rabu (8/3)
Menanggapi keberadaan cabang olahrga memanah tersebut, ketua KONI Melawi, M. Ridwan saidi mengatakan pihaknya sangat mendukung keberadaan ini. dimaana dengan adanya cabang ilahraga ini, bisa menggali dan membangkitkan para atlit memanah kurang aktif menjadi lebih aktif lagi.
“Cabang olahraga ini yang penting adaorangnya dan aktif melaksanakan kegiaatan. Kami tetap mendukung apapun kegiatan olahraga yang tujuannya untuk menggali potensi atlit di Melawi. Dengan begitu, jika ada kegiatan keluar bisa mengirim perwakilan, tidak menyewa atlit dari luar,” ucapnya.
Menurut Ridwan saidi, selama ini dirinya kurang setuju bila pada saat kejuaraan atau turnamen di luar daerah membawa atlit-atlit berbagai cabang olahraga dari luar hanya karena takut kalah. “Apagunanya banyak atlit jika turnamen keluar nyewa orang luar. Mengharumkan nama Melawi dengan meraih juara memang perlu, namun yang lebih penting lagi membangkitkan semangat atlit daerah kita,” paparnya.
Untuk itu, Ia berharap pada Cabang Olahrara memanah ini, pihak Perpani bisa terus eksis dan membina atlit yang ada. Serta jika ada dana laksanakan kegiatan secara rutin setiap tahunnya. “Kalau KONI saat ini hanya bisa mendukung secara lisan dulu. Untuk dan KONI belum ada,” pungkasnya. (Edi)