MELAWI, SKR.COM – Untuk memperkokoh persatuan dan perdamaian di Indonesia khususny di Melawi, Pemerintah Kabupaten Melawi bersama TNI dan Polri melaksanakan, upacara kebhinekaan, Selasa (29/11).
Upacara yang dilaksanakan di halaman rumah jabatan Bupati Melawi itu dihadiri para tokoh masyarakat, tokoh adat dari berbagai etnis, Dandim 1205 Sintang, Kapolres Melawi, Ketua dan wakil DPRD serta masyarakat lainnya.
Bupati Melawi, Panji dalam sambutannya menatakan, masyarakat Melawi khususny sudah sangat memahami, menyepakati keberadaan undang-undang 45, dan NKRI sudah menjadi harga mati.
“Melalui kesempatan ini, saya atas nama pemerintah, menyampaikan harapan dan permintaan agar menjaga suasana rukun dan damai, menjadi Melawi yang ideal. Pilihan tidak banyak, yakni Indonesia ada ketika ada rakyatnya yang kebhinekaan bersatu padu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Panji mengatakan, Indonesia lahir karena adanya kebhinekaan. Bhineka Tunggal Ika, adalah pilihan yang telah teruji yang mampu membangun bangsa ini.
“Bhineka dibentuk bukan sesuadah kemerdekaan, namun jauh sebelum merdeka. Jadi ini yang harus kita jaga selalu,” ucapnya.
Panji meyakini, bahwa kedamaian dan ketentraman akan membuat hidup menjadi tenang dan damai pula. Namun sebaliknya, sekecil apapun bibit-bibit kebencian, maka akan memunculkan konflik dan akan menjadi kehancuran.
“Jangan pernah memunculkn kebencian, sebab itu yang akan memecahkan kita. Mari membangun kehidupan yang damai,” ajaknya.
Terpisah, Dandim 1205 Sintang, Letkol Inf, Moch Sulistiono mengatakan, kegiatan kebhinekaan dilaksanakan, agar bisa lebih menumbuhkan kecintan terhadap NKRI, yang mana melalui tema Nusantara Bersatu ini, kita bisa lebih mengeratkan persaudaraan, perdamaian meskipun berbeda suku, agama budaya dan etnis.
“Kita dilahirkan di Indonesia ini, semuanya beragam suku, agama dan etnis. Namun tergabung menjadi satu yakni Kebhineka Tunggal Ika. Kebersamaan dan persatuan itulah yang membuka kita bangkit dan melawan penjajah hingga Indonesia itu merdeka. Jadi tetaplah damai Indonesiaku,” ucapnya.
Sulistiono juga mengatakan, banyaknya perbedaan suku, agama dan etnis, janganlah menjadi persoalan dimuka bumi ini. Perbedaan yang ada tersebut merupkan sebuah kekayaan yang ada di Indonesia ini. “Keberagaman menjadi satu kekuatan menjadi NKRI,” ucapnya.
Pihak TNI selain terus berupaya memperkokohkan persatuan dan kesatuan masyrakat Indonesia, di wilyah timur Kalimantan Barat ini, TNI juga melakukan antisipasi.
“Antisipsi kit, TNI Polri, siap mengamankan segala bentuk ancaman. Kami jug siap mengawal kedulatan NKRI, untuk Indonesia tercinta ini,” paparnya.
Sementara itu, Kapolres Melawi, AKBP Oki Waskito menyampaikan, pada dasarnya Indonesia ini adalah Negar majemuk, yang terdapat berbagai macam agama, etnis dan budaya. Perbedaan yang ada bukanlah penghambat untuk memajukan Negara. Justru dengan perbedaan yang ada, bisa bersama membangun Negara.
“Ibaratkan sapu lidi. Jika kita menyapu dengan satu tentu tidak akan bisa bersih. Namun jika lidi-lidi yang tercerai berai serta berbeda-beda ukuran itu di kumpul dan diikat menjadi satu, tentu akan gampang menyapu sampah-sampah. Begitu juga Indonesia ini, jadi harus bersatu padu membangun Negar,” ucapnya.
Oki jug mengajak, seluruh lapiran masyarakat, agar kiranya terus menjaga ketertiban dan keamanan, serta menghargai perbedaan yang ada.
“Kuncinya saling menghargai satu sama lain. Meski berbeda, tapi jik saling menghargai dan menjaga kedamaian, tentu jiwa dan ketentraman Negara ini kan terasa nyaman,” paparnya.
Usai upcara, juga dilkukan menandatangani kesepakatan bersama untuk terus menjaga kedamaian ketentraman NKRI serta Kebhineka Tunggal Ika. Yang mana penandatangan itu dilakukan Bupati Melawi, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim serta seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat dari berbagai etnis. (Irawan)