SINTANG – Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH membunyikan klakson truk sebgaai tanda melepas bantuan bagi korban banjir di halaman Dinas Sosial Kabupaten Sintang pada Kamis, (16/7/2020).
Turut mendampingi Bupati Sintang, Kadis Sosial Kabupaten Sintang Setina dan jajaranya, Inspektur Kabupaten Sintang Apolonaris Biong, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J dan Kepala BPBD Kabupaten Sintang Bernard Saragih.
Berdasarkan data yang diterima oleh Dinas Sosial Kabupaten Sintang, Kecamatan Kayan Hilir ada 28 desa terdampak banjir dengan jumlah Kepala Keluarga terdampak sebanyak 2. 682 KK serta yang rusak adalah rumah, steigher, sarana umum serta jalan.
Kecamatan Kayan Hulu ada 20 desa terdampak banjir dengan jumlah Kepala Keluarga terdampak sebanyak 4.000 KK serta yang rusak adalah rumah, steigher, sarana umum serta jalan.
Kecamatan Serawai ada 23 desa terdampak banjir dengan jumlah Kepala Keluarga terdampak sebanyak 2.180 KK serta yang rusak adalah rumah, steigher, sarana umum serta jalan.
Bupati Sintang menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang ini dianugerahi oleh Tuhan berupa tanah yang subur, hutan yang ada masih 1,2 juta hektar, dan dilewati oleh sungai terpanjang di Indonesia Sungai Kapuas dan Sungai Melawi.
“kita diminta untuk mencintai semesta ini dan menjaganya. Kalau kita sayang sama semesta ini, maka alam juga akan sayang sama kita. Kabupaten Sintang memang rawan bencana banjir, sehingga lembaga seperti Basarnas saja sampai membuat kantor besar di Sintang yang membawahi Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Kapuas Hulu, karena kita ini rawan dengan bencana” terang Bupati Sintang.
Upaya mitigasi bencana, kita lakukan setiap tahunnya. Pemetaan langkah-langkah pencegahan juga sudah, tapi tidak cukup. Saat ini sudah ada 59 rumah yang dilaporkan rusak dan hanyut. Menurut saya, beberapa tindakan yang harus kita lakukan seperti selalu siap dan memiliki sense of emergency. Kita harus selalu berjaga-jaga dan waspada. Kita juga harus memperkuat koordinasi yang baik antar lembaga dan organisasi sehingga perlu standar operasional prosedur yang bagus. Komunikasi juga sangat penting. Sikap yang perlu dibangun juga adalah kesetiakawanan sosial yang harus terus kita bangun. Kita sudah mendapatkan bantuan dari banyak pihak untuk membantu korban banjir, inilah bukti kesetiakwanan sosial yang tinggi baik dari lembaga, perusahaan dan perorangan.
“dalam menangani banjir ini yang penting juga adalah gerak cepat dan dalam membantu korban banjir ini yang pertama kita lakukan adalah mengamankan sembako, cepat menunjuk toko mitra sehingga sembako bisa lebih cepat didistribusikan. Saat ini kita terus waspada dan terus mengumpulkan informasi dari Tempunak, Sepauk dan Sintang. Saya juga mengingatkan agar masyarakat selalu waspada dengan arus pendek listrik” tambah Bupati Sintang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sintang Setina menjelaskan bahwa hari ini kita kirim bantuan sembako untuk Kecamatan Kayan Hilir.Selanjutnya Kayan Hulu dan Serawai.
Menyusul selanjutnya Dedai, Sintang,Tempunak, dan Sepauk tetapi kita berdoa mudah-mudahan banjir semakin surut dan tidak ada lagi masyarakat kita yang menjadi korban banjir.
“Bantuan untuk korban banjir sudah datang dari Pemprov Kalbar, Pemkab Sintang, OPD, perusahaan dan perorangan” terang Setina.
“kecamatan Kayan Hulu yang paling banyak terdampak dan banyak masyarakat yang menderita sehingga kita akan bantu 6 ton beras dan mie instan 1000 dus, Kayan Hilir kita bantu 4 ton beras dan mie instan 700 dus serta Serawai kita bantu 5 ton beras dan mie instan 1000 dus. Kemudian ada kecamatan yang sudah berbelanja untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak bagi masyarakat seperti Kecamatan Serawai dan Kecamatan Kayan Hulu. kami dibantu juga oleh Tim Tagana Kabupaten Sintang berjumlah 25 orang yang akan mengawal bantuan ini sampai ke kecamatan. Dan mereka yang akan membantu bongkar muat bantuan” terang Setina. (SS)