MELAWI, SKR.COM – Direktur PDAM Tirta Melawi, Agus Darius mengungkapkan, pihaknya akan membentuk tim untuk mengecek aset jaringan air bersih.
Untuk itu, Ia menginginkan agar kedepan perlu ada penyerahan aset proyek air bersih tersebut ke institusinya.
Aset proyek jaringan air bersih tersebut hingga kini belum diserahkan kepada pihak PDAM selaku pengguna. Padahal sudah bertahun-tahun, pekerjaan jaringan air bersih yang dibangun oleh Pemkab Melawi dengan kontraktor PT Batur Artha Mandiri.
Persoalan hukum yang mendera pelaksana proyek serta sejumlah pegawai di Dinas PU Melawi menjadi salah satu penyebabnya.
“Kita rencananya akan membentuk tim gabungan, untuk mengecek aset jaringan air bersih yang dikerjakan PT Batur. Dalam tim dilibatkan dari Dinas PU, inspektorat, PDAM serta Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD),” terangnya.
Agus mengungkapkan proyek Batur ini belum pernah diserahkan ke PDAM karena penyidikan korupsi dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Dalam kasus yang telah menyeret sejumlah pihak beberapa tahun lalu membuat pekerjaan jaringan air bersih tak tuntas. Padahal dana yang digunakan mencapai puluhan miliar.
“Penyerahan ini untuk legalitas sehingga kedepannya tanggung jawab pemeliharaan jaringan berada di tangan PDAM,” jelasnya.
Jaringan air bersih yang bersumber dari wilayah desa Poring, kecamatan Nanga Pinoh, terang Agus sejak tiga bulan terakhir sudah kembali menyuplai air baku ke instalasi distribusi PDAM Melawi. Biasanya PDAM hanya menggunakan air dari sungai Pinoh untuk melayani ribuan pelanggan di Nanga Pinoh.
“Sangat besar pengaruhnya dalam mengurangi beban PDAM, karena tagihan listrik ikut berkurang drastis. Kalau sebelumnya kita harus menyedot air sungai melalui IPA Tanjung Lay untuk memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan,” katanya.
Sejumlah kebocoran dalam jaringan air Poring, lanjut Agus juga telah diperbaiki oleh pihaknya. Sebelumnya, kondisi pipa distribusi air dari Poring menuju pipa induk PDAM banyak mengalami kerusakan yang berakibat tidak mengalirnya air dari Poring.
“Kita pakai dana operasional kita untuk memperbaiki sedikit demi sedikit jaringan Poring. Kedepan perlu anggaran khusus untuk perbaikan jaringan kesana. Termasuk memperbaiki 23 jembatan yang putus kearah bendungan di air terjun Poring,” ucapnya.
Terpisah, Kadis PU Melawi, Hinduansyah mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui adanya rencana penyerahan aset jaringan air bersih ke PDAM. Pihaknya hingga kini juga belum menerima surat resmi terkait hal tersebut.
“Namun, untuk administrasi terkait perhitungan akhir pekerjaan jaringan air bersih ini sudah dilakukan oleh PU beberpa tahun lalu. Ini kan sudah delapan tahun lalu proyeknya,” jelasnya.
Hinduansyah sendiri tak mempermasalahkan soal rencana penyerahan aset dari pemerintah kepada PDAM. Hanya sesuai dengan mekanisme, penyerahan tersebut harus dari Bupati ke PDAM.
“Jadi teknisnya dari Dinas PU akan menyerahkannya ke bupati, baru nanti bupati yang menyerahkannya ke PDAM. Kita tetap upayakan penyerahan itu,” katanya. (Irawan)