Dewan Sebut Perbatasan Dambakan Infrastruktur

SINTANG, SKR.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Alpius mengungkapkan bahwa masyarakat di daerah perbatasan masih mendambakan kondisi infrastruktur yang layak.

Hal tersebut bukannya tanpa alasan, sebab kondisi rill dilapangan hasilnya sangat memprihatinkan. Bahkan tidak sedikit juga jalan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.

“Faktanya disana jalan kita sangat sulit sekali untuk dilalui karena masih tanah kuning apalagi ditambah saat ini hujan terus turun maka kondisinya betul-betul sangat memprihatinkan,” ucapnya, Rabu 23 November 2022.

Oleh sebab itu, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta kepada pemerintah supaya segera melakukan perbaikan terutama titik-titik jalan yang rusak parah.

“Intinya begini, masyarakat kita itu tidak mau tau apakah itu tanggung jawab kabupaten, tanggung jawab perusahaan tetapi yang diinginkan masyarakat itu jalannya bisa dilewati, itu saja sebenarnya,” ungkap Alpius.

Selain itu, Ia juga berharap kepada pemerintah supaya melibatkan perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Sintang agar secara serius membantu perbaikan terutamanya akses jalan.

“Kesulitannya begini, kondisi jalan yang rusak dan hancur apalagi sekarang inikan banjir, dimana mana banjir, nah masyarakat kita yang misalnya dirujuk dari puskesmas senaning inikan harus melewati dua kabupaten untuk sampai sintang,” jelasnya.

Kemudian, kata dia masyarakat yang dari daerah Senaning Kecamatan Ketungau Hulu yang mau bikin KK KTP juga harus melewati dua kabupaten, karena jalan poros senaning ini tidak bisa dilewati lagi.

“Pasien kita, warga kita yang sakit, yang semestinya dirujuk dari puskesmas senaning maupun ketungau hilir, ketungau hulu, ketungau tengah yang semestinya datang 3 jam ini bisa berhari hari untuk sampai sintang. Oleh sebab itu, minta perhatian secara serius lah oleh pemerintah bagaimana cara pemerintah mengupayakan supaya jalan itu bisa dimaksimalkan, bisa diperbaiki dan bisa peningkatan,” pungkasnya.