SINTANG, SKR.COM – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dimanfaatkan pedagang bensin eceran untuk meraup untung lebih besar. Saat ini mereka menaikkan harga BBM Jenis Premium di jual Rp 11 ribu per liternya.
“Harga terpaksa kami naikkan, karena untuk mendapatkan bensin juga susah harus antre berjam-jam di SPBU,” tutur seorang pengecer bensin, yang namanya engan di publikasikan pada media ini Selasa (23/2/2016).
Sebelumnya harga bensin yang dijual para pengecer berkisar Rp 8 – 9 ribu per liter. Namun karena kelangkaan BBM pasca penurunan BBM oleh pemerintah, sehingga mereka menaikkan harga.
Ketua Komisi A DPRD Sintang Syahroni saat di komfirmasi terkait dengan tingginya harga BBM jenis premium di tingkat pengecer, ia mengatakan sudah banyak masyarakat yang menyampaikan kepadanya, baik secara lisan maupun melalui telepon terkait dengan kelangkaan BBM di sejumlah SPBU terutama di dalam kota Sintang.
“Hal-hal seperti ini sudah kewajiban legislatif maupun eksekutif untuk mencari solusinya agar keresahan konsumen terhadap kelangkaan BBM ini tidak berkepanjangan”.
Oleh sebab itu, untuk menjawab keresahan masyarakat ini terkait dengan kelangkaan BBM, kita dari Komisi A dalam waktu dekat ini akan berkoordinasi instansi terkait dari pihak eksekutif, jelas Politisi PKB ini.
Terkait dengan tingginya harga premium di tingkat pengecer yang mencapai Rp 10-11 ribu per liter, itu sudah sangat memberatkan konsumen.
Oleh karenanya di perlukannya pengawasan terhadap kelangkaan BBM ini.Selain itu pihak partamina, pemerintah maupun SPBU harus menjelaskan kepada masyarakat mengapa BBM bisa langka di SPBU dan tidak di tingkat pengecer.
Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, perlu adanya keterbuka informasi, sehingga tidak ada yang saling curiga, pungkas Syahroni. (Andi)