SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno, membuka rapat koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang, di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Kamis (19/12/2019).
Rakor tersebut diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Sintang dan dibuka dengan penyerahan buku FSVA Kabupaten Sintang Tahun 2019 dari Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang kepada perwakilan camat, Bappeda, perguruan tinggi Universitan Kapuas Sintang, BPS dan Perum Bulog.
Selain itu, juga turut dilaksanakan penyerahan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Kabupaten Sintang Tahun 2019 dengan kategori Pelopor Ketahanan Pangan yang diterima oleh Subuh Agustian, Kategori Pemangku Ketahanan Pangan diterima oleh Didik Priojadmiko, Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan diterima oleh Rani Lusiana dan Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan diterima oleh Armiasih.
Dilanjutkan dengan penyerahan piagam lomba masak berbahan lokal jawawut, lomba masak B2SA dan lomba masak berbahan utama ikan serta penyerahan bantuan Alat Pengolahan Hasil Perikanan (spiner) ke Kelompok Tani Mina Sejati Desa Solam Raya Kecamatan Tebelian.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang, Veronika Ancili, mengatakan bahwa tujuan forum komunikasi lintas sektoral untuk membahas isu ketahanan pangan, membuat kebijakan tentang ketahanan pangan dan memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Sintang dan pemangku kepentingan lainnya.
“Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah terkoordinasinya rencana aksi pembangunan ketahanan pangan dan gizi tahun 2017 – 2020 antar stakeholder yang terkait di Kabupaten Sintang” lanjutnya.
Veronika mengatakan bahwa saat ini Dewan Ketahanan Pangan telah berperan secara aktif dalam berupaya mengatasi masalah stunting di Kabupaten Sintang, untuk itu dilaksanakan beberapa kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya diversifikasi pangan, program ini dimaksudkan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja dan terdorong untuk juga mengonsumsi bahan pangan lainnya sebagai pengganti makanan pokok yang selama ini dikonsumsinya.
Sementara itu, Jarot pada kesempatan itu mengatakan bahwa ketahanan pangan adalah ketersediaan dan keterjangkauan pangan di negara, daerah, kecamatan, desa dan perseorangan, sehingga masyarakat dapat secara berkelanjutan hidup sehat dan produktif.
“Ketahanan pangan merupakan akar masalah kemiskinan di Kabupaten Sintang dan stunting yang masih tinggi” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, bupati mengucapkan terima kasih kepada Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Sintang yang telah membuat buku Food Security and Vunerability Atlas (FSVA), FSVA merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan.
“5 program prioritas pemerintah yaitu pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan, mudah-mudahan infrastruktur pertanian, kemudian kuncinya yaitu SDM, betapa tinggi dan akan menjadi masalah ketahanan pangan dan stunting yang kemudian akan menghasilkan SDM yang rendah di Kabupaten Sintang, ketiga, penyederhanaan birokrasi, kemudian segala bentuk kendala regulasi harus kita sederhanakan, Terakhir, program kelima, adalah transformasi ekonomi” ungkap Jarot.
“Saya yakin pasti bisa, Dewan Ketahanan Pangan kerjanya bagus, mudah-mudahan tercapailah swasembada pangan di Sintang” tutupnya. (*)