DPRD Tinjau Lokasi Pembangunan RS Pratama

Tim DPRD Melawi yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Iif Usfayadi ketika melakukan peninjauan lokasi pembangunan RS Pratama

MELAWI, SKR.COM – Selain pabrik PT Semboja, DPRD Melawi juga menggelar sidak ke lokasi pembangunan Rumah Sakit Pratama di Desa Batu Buil, kecamatan Belimbing, beberapa hari lalu.

Rumah sakit yang didanai dari DAK 2017 ini akan menjadi rumah sakit terbesar kedua di Melawi setelah RSUD.

Wakil Ketua DPRD Melawi, Iif Usfayadi dalam sidak tersebut menilai rumah sakit ini sebenarnya termasuk bangunan yang megah. Hanya ia sedikit menyayangkan lokasi RS pratama yang berada sedikit jauh dari jalan poros.

“Seharusnya bisa terlihat dari tepi jalan sehingga tampak dilihat oleh masyarakat betapa megahnya rumah sakit Melawi ini,” katanya.

Iif juga sebenarnya lebih berharap agar rumah sakit pratama ini bisa dibangun di kecamatan hulu seperti Tanah Pinoh. Karena di daerah tersebut belum ada rumah sakit dan jauh dari RSUD. Walau secara manfaat, dibangun dimanapun, rumah sakit tentu akan memberikan manfaat bagi masyarakat banyak dari sisi kesehatan.

“Kalau kita melihat dengan kondisi bangunan yang ada disini. Dari Batu Buil ke RSUD Melawi sebenarnya juga terlalu dekat. Yang lebih mantap rumah sakit ini sebenarnya di kecamatan Tanah Pinoh. Kalau dilihat dari azas manfaat, semuanya memang bermanfaat, tapi kalau di Kota baru nanti bisa menampung empat kecamatan, yakni Sokan, Sayan, Tanah Pinoh dan Tanah Pinoh Barat,” katanya.

Terkait proses pembangunan, Iif, berharap pada pekerja dan kontraktor dengan progress yang mendekati triwulan akhir tahun anggaran ini, pembangunan fisik belum sesuai dengan jadwal yang telah disusun pihak pelaksana.

“Kita berharap ada kejar tayang untuk pembangunan rumah sakit ini karena bulan desember harus sudah selesai,” katanya.

Ia juga mengingatkan agar dinas kesehatan kedepan mempersiapkan tenaga medis tambahan yang akan mengisi rumah sakit pratama tersebut. Jangan sampai bangunan yang bernilai puluhan miliar malah tak berfungsi atau terbengkalai.

“Dinkes harus mulai memikirkan untuk mengisi tenaga kesehatan, tak hanya RS pratama, tapi juga puskesmas rawat inap yang sekarang sudah berfungsi di seluruh kecamatan,” sarannya.

Pembangunan RS Pratama ini sendiri dikerjakan PT Goro Bhatara Tanjungpura KSO PT Jojo Jaya Bersatu dengan nilai kontrak sebesar Rp 26,999 miliar. dari keterangan staf lapangan dan PPTK kegiatan, saat ini persentase pembangunan RS pratama ini baru mencapai 30 persen. Rumah sakit ini sendiri berukuran 62 meter x 108 meter dengan total Sembilan ruangan. Sementara luas lokasi bangunan mencapai 1,4 hektar. (Edi)

Posting Terkait