SINTANG, SKR.COM – Forum anak kabupaten Sintang (Faksin) dalam rangkaian kegiatan regenerasinya melakukan aksi sunyai di Bundara tugu adipura simpang lima sintang pada Rabu (10/5).
Dalam aksinya, peserta regenerasi yang merupakn perwakilan anak-anak dari sejumlah sekolah yang ada di Sintang, kecamatan Sepauk, Tempunak dan Binjai ini menyerukan penghentian tindakan kekerasan terhadap anak.
Meski masih anak-anak lantaran belum berusia 18 tahun, namun peserta regenerasi forum anak sudah mampu mengidentifikasi berbagai tindakan yang menjadikan anak sebagai korban, baik kekerasan secara fisik maupun psikis.
“Selama 3 hari ini, kami banyak belajar tentang anak, hak anak dan berbagai hal lainnya yang menyangkut hak dan kewajiban kami sebagai anak. Ternyata kami yang masih usia anak ini mendapatkan hak dan perlindungan yang begitu luar biasa dari pemerintah atau negara. Termasuk perlindungan anak dari berbagai tindakan kekerasan,”ungkap Deni, salah satu peserta kegiatan yang berasal dari kecamatan Sepauk.
Pelajar SMA 1 Sepauk ini mengaku baru mengetahui, bahwa ternyata disekelilingnya banyak sekali terjadi tindakan kekerasan terhadap anak dan dilakukan oleh orang terdekat anak. “Banyak juga anak-anak yang seharusnya sekolah tapi malah harus bekerja,”ujarnya.
Di kawasan tugu adipura simpang lima, dengan menggunakan poster-poster goresan tangan sendiri, anak-anak yang tergabung dalam forum anak ini ingin mengingatkan para orang tua dan masyarakat pada umumnya, bahwa anak adalah anugerah yang harus diperlakukan dengan baik dan di sayangi.
B.Fernando, salah satu anggota masyarakat yang melintas di kawasan simpang lima mengatakan tidak terganggu dengan aksi yang dilakukan oleh anak-anak. Menurutnya justru yang dilakukan oleh anak-anak tersebut menurutnya mengingatkan perannya sebagai orang tua.
“Ini hal positif menurut saya. Mengingatkan saya dan masyarakat yang lewat tentang tugas orang tua untuk memenuhi hak anak. Apalagi sekarang ini, sudah banyak anak yang menjadi korban dari berbagai hal negative yang terjadi. Misalnya hal yang baru saja terjadi, aborsi dan pembunuhan bayi oleh orang tuanya sendiri,”ujarnya.
Fernando mengatakan bahwa orang tua juga mesti paham dalam memberikan kasih sayang terhadap anak. Menurutnya sayang bukan berarti harus memenuhi semua permintaan anak. “Misalnya tentang handphone ya. Orang tua mesti selektif membelikan jenis handphone kepada anaknya. Karena banyak hal negative yang bisa saja terjadi karena akses internet melalui handphone,”ingatnya.
Nasrullah Rangga Nastika, coordinator aksi stop kekerasan forum anak sintang mengatakan bahwa ada sebuah kondisi yang bisa mengancam pembentukan kualitas penerus generasi di Sintang. Jika kondisi itu tidak disikapi maka, akan mengancam kualitas sumber daya manusia di Sintang.
“Sintang sudah menjadi salah satu daerah target penyebaran narkoba di Kalbar. Anak-anak sintang sudah terbawa dalam pergaulan bebas yang berdampak buruk, semakin banyak café atau tempat nongkrong yang tidak ramah anak. Belum lagi masalah kesehatan, masalah gizi buruk dan berbagai masalah lainnya yang mengancam kehidupan generasi penerus bangsa di daerah ini. Kami, anak-anak ingin mengambil peran. Kami menyampaikan suara kepada pemerintah. Kammi berharap komitmen pemerintah kabupaten Sintang untuuk menjadikan sintang sebagai kabupaten layak anak bisa segera dipenuhi,”tegasnya.
Dikesempatan penutupan regenerasi forum anak, bupati sintang dr.Jarot Winarno mengatakan bahwa dirinya sangat memberikan perhatian yang besar terhadap anak-anak di sintang. “Kalau untuk kegiatan anak, sesibuk apapun saya akan selalu luangkan waktu. Karena anak akan menjadi penerus bangsa. Kita tidak pernah tahu, dan mari kita doakan agar anak-anak yang ada di ruangan ini kelak ada yang bisa menjadi dokter, jadi anggota dewan, jadi bupati,”ujarnya dan langsung diaminkan oleh seluruh peserta yang hadir.
Bupati juga secara tegas mengatakan bahwa di tahuun 2018 nanti, forum anak sintang akan memiliki secretariat sendiri. Hal ini diingatkanya langsung kepada sekretaris dinas KBP3A Sintang Ma’ruf Toha yang hadir dalam kegiatan penutupan. Ungkapan bupati ini sontak saja langsung di sambut tepuk tangan riuh dan ucapan terimakasih oleh peserta kegiatan.
Menurut dr.Jarot Winarno, pemerintah kabupaten Sintang telah berusaha memberikan perhatian yang luar biasa bagi anak di sintang. Pemerintah kabupaten Sintang menurutnya telah menyediakan beasiswa untuk anak yang berprestasi secara akademik untuk menjadi dokter di Fakultas kedokteran UNTAN. Selain itu menurutnya di tahun ada 10 beasiswa yang bisa diperebutkan oleh anak-anak sintang untuk khusus belajar pertanian di institute pertanian Yogyakarta. Hanya saja menurutnya banyak tantangan yang harus pula diwaspadai oleh semua kalangan termasuk anak.
“Ada tiga tantangan utama agar kita menjadi negara Indonesia yang menang, yaitu tantangan globalisasi, tantangan pemanfaatan bonus demografi dan tantangan akan habisnya energy fosil. Jika kita bisa melewati tantangan itu, maka kita akan menjadi bangsa yang menang.
Dikesempatan yang sama, forum anak juga membacakan dan menyerahkan suara anak dihadapan bupati Sintang. Suara anak sintang ini merupakan kesimpulan dari masalah-masalah anak yag digali selama proses regenerasi dan terbagi dalam 5 kluster hak anak.
“Kami berharap suara anak ini bisa ditindaklanjuti oleh pak bupati dan pemerintah kabupaten Sintang, sehingga sintang benar-benar bisa menjadi kabupaten layak anak,”ujar Kurnia Apriandi, ketua forum anak demisioner yang menyerahkan dokumen suara anak kepada bupati sintang.
Kabid perlindungan anak dinas keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kabupaten Sintang Dra.Midartik Dewi mengatakan regenerasi forum anak merupakan agenda rutin yang selama ini dilaksanakan setiap tahun. Namun menurutnya pengurus dan duta anak yang terpilih ditahun 2017 ini akan menjabat selama 2 tahun, karena hal itu memang dimungkinkan dalam aturan.
“Saya berharap forum anak yang kepengurusanya terpilih di tahun ini bisa lebih baik dan bisa berperan dalam upaya memenuhi hak dan perlindungan anak. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Pro Child Community dari Yogyakarta dan Wahana Visi Indoesia serta komunitas sahabat Kapuas yang telah memberikan support yang luar biasa untuk penyelenggaraan kegiatan ini,”ujarnya.
Pada proses regenerasi forum anak ke 14 tahun 2017 ini, terpilih Ferdi Ramadhoni sebagai ketua forum anak periode 2017 – 2019. Ferdi mengantikan Kurnia Apriandi yang terpilih pada regenerasi forum anak di tahun 2016 lalu.(Rls)