MELAWI, SKR.COM – Bertahun-tahun hidup dengan kegelapan tanpa perhatian dari PLN, akhirnya Pemerintah Desa Ganjang Kecamatan Tanah Pinoh Barat, Melawi, Kalbar bisa menerangi rumah penduduk dengan melakukan pengadaan Penerangan Listrik Tenaga Surya (PLTS) menggunakan Dana Desa (DD).
Langkah tersebut diambil Kepala Desa Ganjang, agar kehidupan masyarakat diterangi cahaya dan kerinduan masyarakat agar rumahnya bisa seperti perumahan yang memiliki penerangan PLN bisa tercapai.
“Puluhan tahun warga pedalaman di wilayah kecamatan kami mengidam-idamkan masuknya aliran listrik dari PLN, namun tak ada juga perhatian dari PLN. Namun kini, harapan itu mulai terkabulkan berkat bantuan Dana Desa melalui APBN. Sehingga kami bisa memberikan bantuan kepada masyarakat dengan melakukan pengadaan PLTS,” ungkap Kepala Desa Ganjang, Hendri alias Abos ditemui di Sayan, Minggu (23/9).
Lebih lanjut Ia mengatakan, dengan bantuan Dana Desa akhirnya warga Desa Ganjang yang berpenduduk 520 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari tiga dusun tersebut secara bertahap mulai merasakan terangnya cahaya lampu.
“Rencananya pemberian bantuan PLTS ini kami lakukan secara bertahap ke tiga dusun di desa kami. Pada tahun 2018 ini baru 160 unit yang sudah kami serahkan ke[ada warga di dua dusun, dan satu dusun lagi akan kami bagikan di tahun berikutnya,” papar Ebos.
Ebos menuturkan. dua dusun yang sudah dapat tersebut yakni Dusun Ganjang Kanan dan Dusun Nanga Kidang. Sementara yang belum mendapatkan warga di dusun Ganjang Kiri.
“Mudah-mudahan program ini bisa bermanfaat bagi warga kami,” ungkapnya.
Ebos mengatakan, desanya selama ini memang tidak pernah merasakan kemerdekaan dalam penerangan. Berkat Dana Desa tahun 2018 ini, masyarakat disana pun sudah menikmati penerangan melalui program pengadaan PLTS.
“Saat ini warga Desa Ganjang yang berpenduduk sekitar 1.200 jiwa itu sudah bisa merasakan bagaimana adanya penerangan listrik, meskipun bukan dari PLN,” ucapnya.
Terpisah, temenggung Desa Ganjang, Wardimin mengaku sangat senang dengan adanya bantuan PLTS dari pemerintah desa . Dengan begitu, keinginan warga untuk mendapat penerangan listrik bisa terealisasi dan tidak hanya mimpi.
“Selama ini kami hanya menikmati penerangan dari pelita atau biasa dikenal dengan lampu teplok. Terimakasih kepada Kepala Desa yang telah menggelontorkan bantuan Dana Desa untuk penerangan, sehingga kami tidak lagi menikmati suasana kegelapan,” ucapnya. (DI)