SINTANG, SKR.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Nikodemus mengakui bahwa kondisi infratsruktur jalan di Kabupaten rata-rata masih rusak. Perbaikan tidak bisa maksimal karena keterbatasan anggaran.
“Untuk mengatasi masalah tersebut kata harus dibuat skala prioritas lebih dulu. Terutama Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pak Bupati kemana arahnya? Kan seperti itu,” kata Nikodemus di DPRD Sintang beberapa waktu lalu.
Lanjut Niko, jika skala prioritas sudah ditetapkan dalam RPJM, maka pagu yang sudah ditetapkan akan diketahui secara jelas jumlah ditetapkan untuk pembangunan jalan, kesehatan maupun pendidikan.
“Semua ini harus jelas dulu, ketika sudah dapat pagu untuk infrastruktur , jalan yang akan jadi prioritas kemudian ditetapkan,” katanya.
Makanya ia menegaskan harus ada sinkronisasi antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dana desa (DD). “Sekarang yang kita lihat belum ada sinkronisasi. Apa yang menjadi titik fokus dana desa? Mana yang menjadi titik fokus APBD kita,” ucapnya.
Kalau titik fokus APBD adalah jalan kabupaten. Maka dana desa semestinya harus mampu mengatasi perbaikan jalan di desa. “Ini yang harus disinkronkan kedepan. Sehingga tidak ada tumpang tindih kebijakan,” kata legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Sepauk-Tempunak ini.
Pernyataan Nekodimus bukanya tanpa alasan. Karena dirinya melihat, dana APBD juga membangun rabat beton di desa.
“Sementara kita punya dana desa. Seharusnya dana desa bisa juga digunakan untuk itu (rabat beton-red). Agar, APBD bisa fokus ke jalan utama kabupaten. Atau jalan-jalan yang menjadi urat nadi utama masyarakat,” pungkasnya. (BL)