MELAWI, SKR.COM – Rangka peringatan Milad ke 108 H / 105 Masehi Muhammadiyah di Kabupaten Melawi, Ratusan pelajar dan alumni mengikuti jalan santai yang dipusatkan di Kota Nanga Pinoh, Sabtu (9/12).
Kegiatan yang dimulai pukul 06.45 wib itu, dilepas secara resmi oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Melawi, Nahru. Tampak hadir ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Melawi, Fery Fitriadi, ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Melawi, Fajar Sadewa Rimbawan, para kepala sekolah Muhammadiyah dan para alumni Muhammadiyah dari berbagai angkatan.
Dengan penuh semangat dan keceriaan, peserta berjalan sesuai rute yang direncanakan. Mulai dari perguruan Muhammadiyah melalui jalan Juang Km 2 mengelilingi tugu Juang pasar Kota Nanga Pinoh. jalan santai tersebut juga menyediakan kupon undian berhadiah bagi peserta yang beruntung.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Melawi, Nahru mengatakan bahwa dalam setiap zaman, tantangan yang dihadapi Muhammadiyah juga cukup beragam. Tidak terkecuali dalam tahun 2017 ini, masalah kebersamaan anak bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi salah satu tantangannya.
“Berdasarkan kajian mendalam, Pimpinan Pusat memutuskan tema milad Muhammadiyah tahun 2017 ini adalah Muhammadiyah Merekat Kebersamaan,” katanya disela sela acara berlangsung.
Kepada warga Muhammadiyah, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda ,Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Melawi ini meminta agar kegiatan milad ini diselenggarakan dapat memperkuat silaturrahim dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
“Perayaan tahun ini agak sedikit meriah, karena dihadiri alumni Muhammadiyah dari berbagai angkatan,” terangnya.
Bertepatan dengan milad ke-108, dari kota Makkah Al-Mukarramah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir, MSi menyampaikan beberapa pesan. Yang pertama, bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat-Nya yang tak terhingga, khususnya karunia yang diberikan kepada Muhammadiyah hingga mampu bertahan dan berkembang dalam usia 108 tahun dengan melewati suka dan duka hingga makin menjadi matang, dewasa, cerdas, bijaksana, dan mampu menghadirkan pemikiran dan amaliah berkemajuan. Kedua, Muhammadiyah bermuhasabah atas kekurangan dan kelemahan, maka selayaknya Milad dijadikan momentum untuk melakukan perubahan-perubahan transformatif yang bermakna menuju Muhammadiyah berkemajuan di berbagai bidang garapannya agar geraknya melampaui yang lain dalam spirit fastabiqul khairat.
Ketiga, Muhammadiyah niscaya harus menghadirkan pusat-pusat keunggulan di bidang pemikiran dan amal usaha yang selama ini digarap agar menjadi kekuatan alternatif di tengah persaingan ketat dalam pergerakan dinamika kehidupan nasional dan global. Keempat, bagi warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkatan termasuk di amal usaha dan jamaah agar semakin memperkuat komitmen dalam bermuhammadiyah untuk berdakwah dan bertajdid sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimiliki bermodalkan keikhlasan, pengkhidmatan, dan militansi keislaman untuk meraih ridla dan karunia Allah SWT.
Kelima, kepada seluruh Pimpinan Persyarikatan, Ortom, Majelis, Lembaga, Amal Usaha, dan institusi yang berada dalam Muhammadiyah niscaya menegakkan paham agama sebagaimana yang dipedomani Muhammadiyah, ideologi, serta segala ketentuan dan kebijakan Persyarikatan sehingga menjadi gerakan yang solid, kuat, dan maju dalam satu barisan yang kokoh.
Seraya menghindari dan mencegah hal-hal yang bertentangan dengan paham agama, ideologi, ketentuan, dan kebijakan Muhammadiyah. Keenam, kepada segenap pihak hendaknya memperhatikan dan mendukung kaderisasi dan para kader Muhammadiyah sebagai generasi penerus yang unggul, berkhidmat, dan menjadi pelaku gerakan yang bermakna bagi kemajuan persyarikatan, umat, bangsa, dan kemanusiaan universal.
Ketujuh, kepada seluruh amal usaha Muhammadiyah agar berbenah dan memperbarui diri disertai melakukan inovasi-inovasi yang menghasilkan keunggulan. Kedelapan, dalam menghadapi kehidupan keumatan dan kebangsaan yang sarat isu dan dinamika hendaknya selalu mengacu pada prinsip-prinsip Peryarikatan dan Kebijakan Pimpinan Pusat sebagainana telah menjadi keketentuan yang beelaku dalam organisasi Muhammadiyah.
Kesembilan, kepada warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah hendaknya menjaga spiritualitas dan akhlaq karimah dalam bersikap, berkata, dan bertindak lebih-lebih dengan media sosial yang semakin bebas agar tetap menjadi uswah hasanah mengikuti keteladanan Nabi Muhammad SAW.
“Semoga Muhammadiyah makin maju dan unggul serta memberi makna dalam membangun peradaban umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang rahmatan lil-‘alamin dalam naungan Rahman dan Rahim Allah SWT,” harap Haedar Nashir. (Edi)
