SINTANG, SKR – Anggota DPRD Sintang, Kusnadi SAP meminta masyatarakat Kabupaten Sintang tidak menebang semua kebun karet miliknya, kemudian menggantinya dengan tanaman sawit. Karena meski harganya susah bangkit, karet tetap menjadi salah satu komoditi yang layak dikembangkan.
“Saya akui kondisi harga karet yang terus anjlok banyak membuat kebun warga dialihfungsikan menjadi kebun sawit. Mereka tergiur berkebun sawit mandiri karena harganya cenderung stabil. Meskipun sempat terjadi penurunan akibat larangan ekspor CPO oleh pemerintah tahun lalu, tapi saat ini harga tandan buah segar sawit kembali normal. Tapi karet ini berbeda, sempat harganya sangat tinggi kemudian anjlok drastis. Bahkan sampai sekarang harga karet tak pernah kembali seperti yang diharapkan masyarakat. Tapi kita senang harga karet sekarang meski tidak tinggi tapi masih jadi salah satu sumber penghasilan masyarakat. Memang salah satu tantangan pengembangan karet rakyat saat ini adalah harga yang anjlok. Kemudian banyaknya kebun karet yang dikonversikan jadi kebun sawit,” katanya.
Dengan adanya hal tersebut, kata Kusnadi, maka pemerintah harus hadir untuk membantu masyarakat dalam mengembangkan karet rakyat ini. Kusnadi mengaku dirinya juga sangat mendukung upaya pengembangan karet rakyat yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Sintang.
“Pengembangan karet rakyat layak didukung untuk dikembangkan lagi karena sudah lama jadi salah satu sumber penghasilan masyarakat di Bumi Senentang. Meski harganya terus turun, komoditi karet masih jadi salah satu sumber penghasilan masyarakat Kabupaten Sintang. Saat ini, di kampung-kampung masih banyak warga yang menyadap karet di tengah gempuran perkebunan kelapa sawit mandiri. Jadi mari semua komoditi kita kembangkan, tak hanya sawit mandiri saja, tapi karet rakyat saya setuju untuk kita kembangkan lagi kedepannya,” ujarnya.