SINTANG, SKR.COM – Pemerintah Kabupaten Sintang menggelar upacara Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat (Peristiwa Mandor) di Aula Pendopo Bupati Sintang, Kamis (27/6/2019).
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan Hari Berkabung Daerah Kalimantan Baratar atau yang lebih di kenal dengan peristiwa mandor, peristiwa tersebut akan selalu dikenang sebagai sejarah pahit dimana dalam peristiwa itu terjadi penculikan, penyiksaan hingga eksekusi mati secara sadis dari penjajah jepang terhadap para feodal lokal, cerdik pandai, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan, hingga rakyat jelata, dari berbagai suku maupun agama.
“Hikmah untuk kita di balik musibah peristiwa Mandor tersebut ialah kita harus membangun kembali para cerdik pandai, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, seniman, budayawan yang sangat dibutuhkan Kalimantan Barat untuk bersaing di tingkat nasional dan bahkan internasional. sebab secara faktual, Kalbar memang masih jauh tertinggal dari provinsi lain, baik di bidang ekonomi, pendidikan, kualitas SDM dan lain sebagainya” kata Jarot.
Spirit berkabung yang dirasakan saat ini, pesan Jarot harus di transformasi menjadi energi aktual untuk mengambil langkah-langkah strategis mencapai kemajuan Kalimantan Barat, termasuk Kabupaten Sintang di dalamnya.
sejarah pahit itu harus menjadi cambuk untuk kita berlari kencang membangun Kalimantan Barat. Kabupaten Sintang sebagai pusat pembangunan wilayah Timur Kalbar memiliki peran strategis yaitu sebagai lokomotif perubahan masyarakat wilayah timur kalimantan barat.
“oleh karenanya, langkah-langkah kemajuan yang kita rancang harus mampu melihat masa depan dengan segala dinamika tantangannya, siap mempertemukan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki seluruh pelaku pembangunan serta menghubungkannya dengan cara kerja yang kolaboratif” jelasnya.
Jarot menambahkan, hal itu harus disadari bahwa pilihan kita amat terbatas, jangan sia-siakan waktu, tenaga dan pikiran untuk banyak berdebat, apalagi yang memicu perpecahaan sesama anak bangsa.
“Mari kita fokus ke langkah nyata merealisasikan rencana yang ada, kita lakukan secara bersama-sama, serta dilengkapi saling mengisi satu sama lain atas dasar keseteraan, persaudaraan dan profesionalitas. saya pikir inilah cara terbaik masyarakat Kalbar untuk bangkit dan mengejar ketertinggalannya dari provinsi lain di indonesia” pungkasnya. (*)