SINTANG, SKR.COM – Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, bahwa gejala utama virus Covid-19 yakni adalah sesak nafas. Hal itu dikarenakan paru-parunya yang diserang oleh virus tersebut.
“Di Kalbar sudah 21 positif, 3 meninggal dan 6 sembuh. Sisanya masih dirawat. Kita di Sintang ada merawat satu orang saat ini,” ujar Jarot saat silaturahmi dengan sejumlah tokoh Kabupaten Sintang, di Pendopo Bupati Sintang, pada Kamis (16/4/2020).
Jarot juga mengatakan, bahwa data Kabupaten Sintang per Rabu, 15 April 2020 yakni yang melapor ada 3.089 orang. Seluruh kecamatan sudah ada ODP dan ada 75 PDP, sementara terkonfirmasi 0.
“Di Sintang sudah dilakukan tes terhadap 400 orang, hasilnya negatif semua. Alat rapid tes sisa 200 alat lagi,” terang Jarot.
Presiden Jokowi kata Jarot, sudah menetapkan wabah Covid-19 ini sebagai bencana sosial. Sebab seluruh provinsi sudah terdapat kasus corona. Bahkan di Jawa sudah zona merah semua.
“Dampak ekonomi di Sintang juga mulai terasa. Sudah banyak tempat usaha yang mengurangi karyawannya. Karyawan yang dirumahkan ini boleh mendapatkan bantuan dari pemerintah,” kata Jarot.
Orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Sintang ini juga mengatakan, bahwa warung kopi masih bisa buka sampai pukul 21.00 dengan mengurangi jumlah kursi dan meja.
“Kalau ada kasus PDP di suatu jalan atau kompleks, maka kita akan lakukan lockdown parsial. Kita akan tambah ventilaltor sebanyak 3 buah dalam waktu dekat,” terangnya.
Sementara itu, Edi Sunaryo seorang Tokoh Agama menjelaskan, dampak kasus Covid-19 ini petani karet sangat kesulitan karena harga karet sudah mencapai 1.500 per kilogram.
“Kami para ulama juga akan segera rapat membahas ini,” terang Edy Sunaryo. (pul)