MELAWI, SKR.COM – Harga komiditas karet di Melawi khususnya di Nanga Pinoh hingga saat ini masih terkesan murah diangka Rp. 5000 hingga Rp. 5500 perkilogramnya. Hal itu membuat masyarakat khususnya petani karet khawatir terlebih menjelang hari Raya Idhul Fitri 1439 hijriyah ini.
“Kami khawatirnya harga tersebut tidak mampu menopang harga kebutuhan pokok pada saat idhul fitri. Di saat ini bulan ramadhan ini saja, harga karet perkilogram belum mampu menyeimbangi harga kebutuhan pokok,” kata Siyondi, seorang Petani Karet Dusun Sebaju Desa Kebebu, Kecamatan Nanga Pinoh, Selasa (5/6).
Siyon mengatakan, harga kebutuhan pokok di Nanga Pinoh saat ini saja belumbisa diimbangi dengan harga karet perkilogramnya saat ini. Bahkan harga sekilo karet dengan harga sekilo gula dan beras sangat jauh tertinggal.
“Minimal kenaikan harga karet bisa nyeimbangi harga sembako. Misalnya kalau gula harganya Rp. 16 ribu per kilogram, harga karet juga bisa segitu. Ini sangat kami harapkan menjelang lebaran ini harga karet bisa naik,” harapnya.
Sementara itu, petani karet lainnya yang berada di Desa Tanjung Arak kecamatan Pinoh Utara, Rio juga mengharapkan hal yang sama, rendahnya harga karet belum bisa menoipang ekonomi keluarga.
“Sangat diharapkan sekali harga karet bisa naik sebelum leberan ini,” paparnya.
Terpisah, Lara, seorang warga Kecamayan Sayan mengatakan, harga karet di kecamatan sayan saat ini berkisar diangka Rp. 5500 per kilogram. Namun jika dibandingkan dengan kebutuhan pokok yang belakangan ini yang sudah ada mengalami kenaikan, maka tidak berimbang.
“Kita berharap harga karet bisa menyeimbangi harga beras per kilo. Harga beras perkilokan Rp. 13 ribu hingga Rp. 15 ribu perkilogramnya. Mudah-mudahan kedepan pemerintah bisa memikirkan ini. karena inilah harapan masyarakat,” ucapnya. (DI)