Jelang Natal, Ekonomi Warga Anjlok

MELAWI, SKR.COM – Keterpurukan ekonomi masyarakat ditahun 2015 ini memang luar biasa dampaknya, terutama sekali bagi masyarakat yang berada didaerah pedalaman yang ekonominya masih ketergantungan dari hasil alam.

Salah satu contoh yang dialami oleh masyarakat di Desa Togan Baru Kecamatan Tanah Pinoh Barat, yang mayoritas sumber penghasilan masyarakatnya dari hasil karet.

“Kondisi ekonomi masyarakat kami memang benar-benar terpuruk ahir-ahir ini. Sementara sekarang sudah menjelang perayaan natal, semu harga barang naik semua,” ungkap Syuryanto Jumantris, Selasa (22/12) di Nanga Pinoh.

Pemuda yang akrab disapa Dedek ini menyampaikan terpuruknya eperekonomian masyarakat di Togan Baru tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya perusahaan perkebunan yang ada diwilayah mereka mengalami goncangan akibat krisis global. “Pada ahirnya berdampak kepada pengurangan karyawan alias PHK,” ujarnya.

Selain itu, anjloknya harga karet, hal itu mengakibatkan masyarakat mengalami kehilangan lapangan pekerjaan. Saat ini saja harga komoditi karet di sana hanya Rp 4000 perkilogramnya, bahkan harga karet sudah tidak mampu mengimbangi harga barang kebutuhan pokok.

“Kondisi ini mengakibatkan pendapatan masyarakat berkurang, sehingga daya beli masyarakat menjadi turun,” tuturnya.

Sebagai putra daerah, Dedek merasa prihatin sekali dengan apa yang dialami oleh masyarakat di Desa Togan Baru, akibat dari keterpurukan ekonomi mereka. Bahkan masyarakat juga sudah mengalami kesulitan dalam mempersiapkan sesuatunya untuk perayaan natal.

“Perayaan natal di kampung kami terancam tidak meriah dari tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.

Bagaimana tidak, dengan kondisi ekonomi masyarakat sekarang, jangankan untuk memeriahkan perayaan natal dengan berbagai acara seperti sebelum-sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum sehari-hari saja masyarakat sudah mengalami kesulitan bukan main.

Menurut Dedek, kondisi ini memang menjadi PR pemerintah kedepan untuk mengatasinya, setidaknya mencari jalan keluar untuk menanggulangi persoalan tersebut.

Salah satu contoh meningkatkan sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan siap bersaing dalam duania kerja.

“Ini juga sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi masyarakat ekonomi asia. Ini memang tugas dari instansi tekhnis terkait,” pungkasnya. (Irawan)

Posting Terkait