Kasad: Tidak Akan Ampun Bagi Prajurit Yang Melanggar Disiplin

NGABANG, SKR.COM – Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono melakukan kunjungan kerja ke Markas Batalyon Armed 16/Komposit disambut Komandan Batalyon (Danyon) Armed 16/Komposit, Letkol Arm I Gusti Agung Putu Sunarjawa, S.Sos, Staf Ahli Pangdam Kolonel Arm I Ketut Sumerta, S.IP., MM, Kasrem 121/Abw, Kapolres Landak, Muspida Landak, di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Senin (01/02/2016) kemarin.

Dalam penyambutannya, seluruh prajurit Armed dengan antusias mengiringi Kasad Jenderal TNI Mulyono disuguhi lagu-lagu kebanggaan satuan, dari pintu depan hingga masuk ruang Koridor Makoyon, dilanjutkan memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit Yon Armed dan anggota Kodim 1201/Mempawah.

Dalam pengarahannya mengatakan, sebagian program kerja Kasad mendukung VISI Pemerintah membangun kawasan perbatasan, perbatasan kondusif bila satuan-satuan TNI yang berada dikawasan perbatasan dapat menjalankan tugas dengan baik, papar Kasad Jenderal TNI Mulyono.

Kasad pun mengingatkan, “prajurit senantiasa waspada karena ancaman itu selalu ada dan tidak terlihat, untuk menyikapi situasi tersebut, tidak boleh lengah prajurit harus siap setiap saat.  Dijaman sekarang perang terbuka sudah tidak ada, tidak mungkin antar negara saling menyerang secara langsung, Karena sudah ada peraturan secara Internasional”, terang Kasad.

Kasad, “tidak akan beri ampun bagi prajurit yang melanggar disiplin dan tidak ada kata toleransi tentang pelanggaran disiplin, juga bagi prajurit yang disersi tidak usah dicari, untuk itu, pegang teguh disiplin”, tegas Kasad.

Lanjutnya, “prajurit harus mahir perang, profesional, ditugaskan kemanapun pasti berhasil, TNI harus jadi bagian dari solusi Jangan kecewakan rakyat, bantu rakyat, tingkatkan kemanunggalan TNI Rakyat, karena Rakyat adalah ibu kandung TNI”.

“Sedangkan menembak senapan, seluruh prajurit TNI AD dijarak 100 meter dengan tiga sikap wajib mendapat nilai 80 persen, bila prajurit Kodam XII/Tpr memiliki kemampuan nilai menembak diatas 90 persen, agar diikutkan seleksi ditingkat Mabesad”.

Selain itu, “prajurit mahir bela diri bukan untuk kesombongan, tetapi untuk membela diri kalau harga diri satuan, keluarga  dan pribadi terancam. Sepanjang prajurit berkelahi untuk membela diri maka tidak akan ada yang menyalahkan. Untuk itu, pelihara fisik agar selalu prima, karena Tugas itu adalah amanah dari Tuhan, jalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya”, pungkas Kasad Jenderal TNI Mulyono. (Rls)

Posting Terkait