SINTANG, SKR – Anggota DPRD Sintang, mengakui bahwa kendala yang kerap dihadapi oleh sekolah di Kabupaten Sintang adalah fasilitas yang memadai. Meski demikian, siswa di Kabupaten Sintang selalu mampu bersaing. Bahkan tidak kalah dibanding dengan siswa di Pulau Jawa yang memiliki fasilitas lengkap.
“Siswa kita tidak kalah dan mampu bersaing. Hanya memang kadang-kadang kita terkendala fasilitas untuk mengembangkan diri. Keterbatasan kita saya pikir di situ, kalau soal otak saya pikir sama semua, mampu saja bersaing. Buktinya keberhasilan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sintang dalam mengkonversikan sepeda motor Honda Beat dengan bahan bakar Pertalite ke listrik, membuktikan bahwa secara kualitas siswa di Kabupaten Sintang mampu bersaing dengan siapapun di Indonesia. Sekali lagi saya katakan, kalau dibanding dengan siswa di Pulau Jawa kita tidak kalah. Padahal fasilitas di Pulau Jawa jauh lebih baik untuk mendukung semua inovasi siswa,” katanya.
Ia menegaskan kembali bahwa keberhasilan membuat motor listrik jadi bukti kalau siswa kita mampu bersaing asal difasilitasi dengan benar. Makanya inovasi siswa harus didukung difasilitasi alat. Guru juga harus memberikan dukungan penuh.
Inovasi motor listrik SMKN 1 Sintang ide awal membuat motor listrik berasal dari guru yakni Agus Pramono dan Nurdin. Kemudian SMKN 1 Sintang yang berkecimpung dalam teknis kendaraan ringan maupun teknis sepeda motor berupaya mewujudkan ide itu. Pembuatan motor listrik sebelumnya tidak berjalan mulus, karena saat dipamerkan di Pontianak enam bulan lalu, kendaraan mengalami trouble dan tidak bisa jalan. Namun masalah sudah diatasi dan motor sudah bisa dikendarai oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalbar beberapa waktu lalu.