SINTANG, SKR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Florensius Ronny Dengan adanya kondisi tersebut, Ronny mengungkapkan bahwa dirinya sudah menyampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang termasuk pada Menteri LHK, bahwa masih banyak lahan eks PETI di pelosok desa yang harus ditanami juga.
Oleh karena itu, ia juga menyampaikan bahwa banyak lahan eks PETI di Sintang juga perlu ditanam dengan tanaman produktif. Agar bisa menghasilkan atau menjadi sumber penghasilan. Sebagai langkah nyata agar lahan eks PETI produktif, politisi muda ini meminta masyarakat melalui kelompok tani memetakan luasan eks tambang PETI.
“Kemudian kelompok tani membuat usulan penanamanan lahan eks PETI itu yang nantinya akan disampaikan ke Kementerian. Paling tidak, nanti akan ada bantuan bibit-bibit yang bisa ditanam di lahan eks PETI. Paling tidak, kalau ini bisa kita manfaatkan, akan membuat lahan eks PETI menjadi lebih baik. Syukur-syukur lebih produktif dan menghasilkan. Saya berjanji, melalui partai akan membantu kelompok tani yang berminat mengelola lahan eks PETI agar lebih produktif,” ujarnya.
Yang penting dalam usulan itu tentunya harus membuat proposal yang akan disampaikan ke Kementerian. Kemudian terkait pembuatan akta notaris yang pastinya memerlukan biaya, akan dibantu. Ia menekankan, yang penting, kita usaha saja dulu. Karena kebih baik kita mengetok pintu dari pada tidak sama sekali. Jika usulan itu dikabulkan, kita bersyukur.
“Kalau belum disetujui, setidaknya kita sudah berusaha. Ayo kita memanfaatkan lahan eks pertambangan emas tanpa izin (PETI) agar lebih produktif. Memang lahan eks PETI memang sulit dioleh menjadi produktif mengingat konturnya yang berpasir. Apalagi lahan tersebut gersang dan membuat tanaman sulit tumbuh. Namun lahan eks PETI tersebut tersebar dibanyak desa. Apakah itu masih bisa dikelola atau tidak lahan eks PETI tersebut. Ini yang akan dicari solusinya. Kita cari tanaman yang cocok ditanam di lahan yang dimaksud,” kata Ronny.