SINTANG, SKR.COM – Warga yang tinggal di perbatasan, khususnya yang berada di Kecamatan Ketungau Tengah dan Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang saat ini belum dapat menikmati dua kebutuhan mendasar, yakni listrik negara dan infrastruktur jalan yang baik.
Hal ini pula menjadi perhatian serius anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Alpius. Ia menilai, seharusnya warga di sana sudah dapat menikmati dua kebutuhan mendasar tersebut, sehingga warga perbatasan tidak lagi terisolir.
“Infrastruktur jalan dan jembatan di kedua Kecamatan itu khususnya di Desa Nanga Seran dan Nanga Bayan pentinguntuk dibangun. Coba kita start dari penyeberangan di Ketungau Tengah hingga ke Ketungau Hulu, begitu hancur leburnya kondisi infrastruktur jalan dan jembatan kita di sana,” ujartnya belum lama ini.
Menurut Alpius, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten tidak lagi bisa membangun maupun mengucurkan anggaran pembangunan jalan dan jembatan di sana, sebab jalan tersebut masuk dalam status jalan paralel yang artinya kewenangan penuh ada di Pemerintah Pusat.
“Status jalan adalah status paralel, padahal jalan itu sudah pernah ditangani tapi kondisnya masih sangat memprihatinkan. Sudah selayaknya mendapat perhatian serius,” tegasnya.
Maka dari itu, ia memastikan akan menyampaikan kondisi rill infrastruktur di kedua kecamatan itu ke Pemerintah Pusat agar kembali dilakukan pembangunan.
“Tentu akan kita sampaikan ke pusat melalui Bupati agar meminta PU pusat kembali untuk merawat jalan paralel ini” terangnya.
Bukan tanpa alasan, Alpius mengatakan bahwa jalan paralel ini merupakan akses satu-satunya untuk menghubungkan Kecamatan Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu.
“Ini jalan satu-satunya yang digunakan, makanya persoalan infrastruktur jalan dan jembatan merupakan hal yang mendesak bagi masyarakat setempat untuk dibangun” jelasnya.
Sementara listrik, dikatakan Alpius, bahwa didua Kecamatan itu tidak ada listrik negara. Ia pun meminta kepada Pemerintah Daerah untuk segera mencarikan solusi akan persoalan ini.
“Kondisi ini memang sudah lama terjadi di wilayah perbatasan, Tetapi kita dari DPRD meminta segera mungkin ada solusi akan persoalan listrik negara ini,” terang Politisi Partai PKB ini.
Ia mengatakan, saat ia mengunjungi Desa Nanga Seran, Kecamatan Ketungau Tengah dan Desa Nanga Bayan Kecamatan Ketungau Hulu sangat miris, di mana listrik kedua wilayah perbatasan itu tidak ada sama sekali, alhasil masyarakat setempat pun mengandalkan PLTS dan genset.
“PLTS dan Genset bagi masyarakat yang mampu, bagi yang tidak mampu, nah ini yang menjadi persoalannya. Makanya dari itu, sekarang sudah harus ada solusi nyata yang di buat oleh Pemerintah Kabupaten Sintang, apalagi kedua desa itu merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia,” pungkasnya. (*)