LOMBOK, SKR.COM – Di saat penanganan darurat dampak gempa 6,4 SR yang terjadi sebelumnya masih berlangsung, terutama di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, tiba-tiba masyarakat diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar. Gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB telah memberikan dampak yang luas. Hingga Senin dini hari (6/8/2018) pukul 02.30 WIB tercatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa, ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman.
Tim Rescue PKPU Human Initiative yang sudah berada di lokasi terdampak sejak pertama kali peringatan gempa bumi terdengar, khususnya di wilayah Tanjung Lombok Utara, segera melakukan tindakan darurat. Mereka berkoordinasi dengan relawan setempat dan pihak lainnya untuk melakukan assessment kerusakan di lokasi terdampak, serta melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempa bumi.
“Sejak malam tadi, kami terus melakukan penyisiran dan membantu evakuasi korban terdampak. Sementara ini, kami juga membuka beberapa posko untuk penanganan darurat,” terang salah satu tim Rescue PKPU HI, Subur Rohjinawi dalam laporannya.
Diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan. Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi yang mati menyebabkan kendala aktivitas di lapangan.
“Evakuasi korban gempa bumi dilokasi saat ini terkendala minimnya pencahayaan. Namun kami terus bergerak untuk mengatisipasi kemungkinan korban yang belum terselamatkan,” ungkap Subur.
Fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar. Sementara kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya. (Rls)