SINTANG, SKR.COM – Masyarakat Kabupaten Sintang dihebohkan dengan pesan berantai melalui WhatsApp, yang berisi informasi mengenai akan dibentuk nya Posko di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk mulai 6-17 Mei.
Dalam pesan WhatsaApp tersebut, disebutkan Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sintang akan menghentikan seluruh kendaraan yang menuju Sintang.
Para pengendara menuju Sintang wajib menunjukkan hasil swab antigen atau PCR yang berlaku 3 x 24 jam. Apabila tidak memiliki surat antigen atau PCR, maka akan dilakukan swab antigen di tempat, mungkin akan dikenakan biaya sebesar Rp275 ribu, menunggu persetujuan bupati.
Informasi yang beredar melalui pesan WhatsApp ini pertanyakan oleh sejumlah pihak. Salah satunya, Ginidie, mantan Anggota DPRD Kabupaten Sintang. Ia mendesak Pemkab Sintang tidak memaksakan masyarakat, untuk mengikuti swab antigen berbayar.
Menurut dia, jika Pemkab Sintang ingin melakukan swab antigen terhadap seluruh orang yang akan masuk ke Sintang, maka Pemkab Sintang harus menyiapkan dananya, bukan biayanya dibebankan ke masyarakat.
“Kalau Pemkab Sintang memaksa masyarakat untuk diswab antigen kemudian biaya swab antigennya dibebankan pada masyarakat, itu sama saja pungutan liar dan pemerasan,” tegasnya.
Ginidie mengatakan, pihaknya setuju saja Pemkab Sintang memeriksa orang yang akan masuk ke Sintang dengan melakukan swab antigen atau PCR untuk mencegah membludaknya kasus penyebaran covid 19. Tapi bukan dengan memungut biayanya ke masyarakat.
“Pemerintah daerah jangan yang aneh-aneh. Silahkan periksa, silahkan diswab orang yang mudik ke Sintang, tapi jangan bebankan biayanya ke masyarakat,” pintanya.
Menurut Ginidie, kasihan orang yang hanya lewat jika tiba-tiba dihentikan, kemudian diswab antigen dan harus bayar di tempat. Bagaimana jika pengendara tersebut tidak membawa uang, apakah kendaraannya akan disita.
“Jadi saya minta manajemen pemerintah daerah harus baguslah,” katanya.
Ia juga mengingatkan, dalam melakukan swab antigen atau PCR jangan menggunakan alat bekas seperti kasus yang sedang heboh saat ini.