MELAWI, SKR.COM – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tak lama lagi akan dilaksanakan. UN ditingkat SMP/MTs dan SMA/SMK tahun ajaran 2016-2017, yang didasari dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) nomor 3 tahun 2017 itu dilengkapi dengan Prosedur Operasional Standar (POS) yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
“Secara khusus saya katakan Kabupaten Melawi siap melaksanakan UN. Perlu diketahui, bahwa ujian tahun ini, terdapat perbedaan dari tahun sebelumnya. Selain daripada UN juga diadakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK),” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, H. Joko Wahyono, ditemui di ruangan kerjaanya, beberapa hari yang lalu.
Joko menjelaskan, USBN adalah ujian yang dilaksanakan terhadap beberapa mata pelajaran yang tidak dilaksanakan di UN. Misalnya untuk tingkat SMP/MTs yakni pada mata pelajaran agama, PKn, dan IPS. Sementara pada SMA/SMK sesuai pada jurusannya. USBN dibuat atau dirancang, khususnya pada kisi kisi sebagian dari kementerian pendidikan dan kebudayaan. Sebagian disusun oleh guru-guru di kabupaten yang tergabung dalam Guru Musyarawah Mata Pelajaran (GMMP).
“Kemudian untuk UNBK, sebenarnya sudah dirintis sejak tahun yang lalu. Namun tahun lalu belum siap sama sekali, dan tahun ini kita punya kesiapan walaupun belum maksimal. UNBK ditujukan untuk tingkat SMP/MTS maupun SMA/SMK dan MA,” paparnya.
Lebih lanjut, Jokomengatakan, tahun ini, untuk tingkat SMP/MTs di Melawi, baru bisa diikuti 1 sekolah yakni SMP N 1 Nanga Pinoh. Jumlah pesertanya kurang lebih 300 siswa. “Kita akui SMP N 1 Nanga Pinoh saat ini belum memiliki komputer yang lengkap dan standar namun mereka siap,” ucapnya.
Di SMP N1 Nanga Pinoh, kata Joko, hanya memiliki sekitar 50 komputer. Namun sebagian peserta nantinya akan ditempatkan atau menumpang di SMK N 1 Nanga Pinoh. Karena disana ada sekitar 60 komputer.
“Untuk UNBK ini, satu hari maksimal bisa dilaksanakan dalam 3 sesi. Sehingga siswa SMP N 1 nanti juga melaksanakan dgn 3 sesi. Sesi pertama seratus orang lebih, begitu pula dengan sesi kedua dan ketiga. Sehingga 3 ratus lebih siswa tadi bisa melaksanakannya,” ujarnya.
Kemudian, untuk tingkat SMA/Ma dan SMK, itu hanya satu sekolah yang mengikuti yakni SMK N 1 Nanga Pinoh. Kebetulan di sekolah itu sudah siap perangkat komputernya. Ini tentu kita berharap bisa berjalan dengan lancar.
“Kedepan, semuanya bisa mengikuti UNBK. Melawi juga harus mempersiapkan itu. Kekurangan kita memang kita akui bahwa banyak sekolah yang memiliki komputer yang standar. Maka kedepan harus dipersiapkan untuk menunjang peralatan komputer. Baik melalui anggaran APBD kabupaten, Provinsi maupun bantuan Pemerintah Pusat. Ini mau tidak mau harus disiapkan, dan membutuhkan dukungan masyarakat termasuk Komite sekolah, dan orangtua siswa,” ucapnya.
Terkait penunjang agar pelaksanan UNBK bisa berjalan dengan lancar, Disdik sudah menghubungi pihak PLN dan pihak Telkomsel. Tujuannya agar tidak terjadi pemadaman dan pihak telkomsel bisa memperbaiki jaringan yang ada.
“Jangan sampai ssaat pelaksanaan UNBK listrik padam. Tentu akan membuat gagal pelaksanaan UNBK itu. Begitu juga dengan jaringan internet, akan membuat lelet jika jaringan tidak bagus. Namun begitu, pihak Disdik tetap akan membackup dengan mesin genset dengan kapasitas yang cukup,” ucapnya. (Edi)