SINTANG, SKR.COM – Peran guru dan orang tua sangat penting untuk menggiring anak-anaknya agar mulai membiasakan membaca sejak dini. Bahkan kalau bisa guru dan orang tua memberikan contoh kepada anaknya dengan membaca buku.
Hal tersebut, bukan tanpa alasan, seperti yang dikatakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Jeffray Edward. Ia menilai, minat membaca anak-anak saat ini sangat rendah, padahal hal tersebut sangat penting untuk tumbuh kembang mereka.
“Maka dari itu, peran orang tua dan guru di sekolah sangat penting. Mereka harus memberikan contoh dengan mengajarkan mereka untuk rajin membaca, saya yakin anak akan terbiasa,” ujar Jeffray belum lama ini..
Jeffray juga mengaku miris jika melihat anak-anak lebih sering memegang Handphone daripada membaca buku. Maka dari itu, orang tua mempunyai peran penting dan kunci utama untuk mengawasi anak. Ia juga menyesalkan orang tua yang sering memanjakan anak-anak dengan memenuhi setiap permintaan untuk memperoleh barang yang dirasakan menjauhkan anak-anak dari buku dan kurang berinteraksi dengan orang lain.
“Jangan anak minta telefon seluler, anak minta motor bisa kita belikan, tapi lihatlah tingkat urgensinya. Jangan karena gengsi membuat kita salah dalam mendidik mereka. Saya sering lihat anak-anak SD sudah dibelikan telefon seluler. Bukannya tidak bermanfaat, tapi apabila kurang pengawasan dan cara mendidik anak sudah salah sejak awal, maka ke depan anak ini tumbuh kembangnya akan kurang berinteraksi dan kurang akan membaca buku,” terangnya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga memberikan contoh kurangnya minat membaca anak-anak. Bisa dilihat dari perpustakaan yang ada. Di sana kata Jeffray buku-buku tampak tak tersentuh, padahal, negara sudah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan buku baru di setiap perpustakaan di sekolah.
“Saya sering lihat buku di perpustakan sekolah penuh terisi, tapi seperti pajangan saja tidak tersentuh sama sekali,. Bahkan buku itu terlihat masih terbungkus plastik, itu kan artinya belum pernah terbuka,” beber nya.
Padahal menurut Jeffray apabila dilihat dari fasilitas dan kelengkapan yang tersedia di perpustakaan, maka sudah tidak ada alasan lagi untuk mengatakan bahwa tidak ada buku untuk dibaca, karena semua sekolah sudah memiliki perpustakaan.
“Maka dari itu ayo segera ajarkan sejak dini anak untuk membaca. Anak yang rajin membaca dengan sendirinya dapat mengasah otak dan akan memunculkan sejumlah pertanyaan, dan jika pertanyaan itu sudah ada di otak mereka, mereka akan lebih tertantang untuk mencari jawabannya, sebab mereka penasaran dengan apa yang dibacanya. Dengan begitu akan membuat wawasan mereka menjadi luas,” pungkasnya. (*)