SINTANG, SKR.COM – Para petani yang mengandalkan hidupanya dari hasil kebun seperti karet dan sawit mengaku rugi di tengah pandemi virus Corona atau Covid 19. Pasalnya dua komoditi pendapatan utama masyarakat tersebut tidak laku dijual.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nikodemus mengatakan, dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini sangat terasa terhadap perekonomian masyarakat.
“Ini berimbas langsung terhadap perekonomian masyarakat, khususnya petani karet dan sawit,” ucap Nikodemus, kemarin.
Dia mengetahui ihwal tersebut berdasarkan aduan masyarakat di dapilnya bahwa kedua komoditi utama pencarian masyarakat itu mengalami kegawatdaruratan di tengah pandemi Covid-19.
“Banyak masyarakat mengeluhkan hasil sawit dan karet mereka tidak laku untuk dijual,” katanya.
Padahal, menurut Nikodemus, dua komoditi tersebut adalah penghasilan utama warga di Kabupaten Sintang untuk menutupi kebutuhan hidup meraka sehari-hari.
“Saya prihatin sekali terhadap para petani ini, karena pendapatan utama meraka dari menjual hasil kebunnya tidak laku dijual,” katanya.
Untuk membantu masyarakat tersebut, Nikodemus pun berharap pemerintah dapat memberikan bantuan dengan cepat dan merata kepada masyarakat terdampak, berupa beras, sembako dan lainnya untuk membantu menutupi kebutuhan sehari-hari para petani.
“Saya berharap bantuan sosial dari pemerintah kabupaten cepat dan merata untuk segera diberikan kepada masyarakat yang terdampak dan benar-benar membutuhkan” harap Nikodemus.
Untuk bantuan sosial sendiri, disampaikan Nikodemus sumber dananya banyak seperti bantuan dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, kabupaten, dan desa.
“Tinggal bagaimana memanajemen dananya dengan baik serta penyalurannya agar dapat tepat sasaran,” pungkasnya. (Ndi)