MELAWI, SKR.COM – Wanita Khatolik Republik Indonesia (WKRI) mempeeringati Hari Ulang Tahunnya ke 93 di Gedung Majelis Adat Budaya Tiong Hua (MABT) Nanga Pinoh, yang berada di jalan Merak pasar Nanga Pinoh, Rabu (5/7). kegiatan dengan Tema peran serta WKRI dalam merajut keberagaman dalam menjaga menghidupi pancasila dan bhineka tunggal ika.
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Melawi, Panji, Sekda Bpk.Drs Ivo Titus Mulyono, Asisten I, Asisten III, Ketua Tim Pengerak PKK Melawi, Ketua GOW Melawi, sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkab Melawi serta Forkopinda.
Ketua WKRI Cabang Nanga Pinoh Y.E Tjeti Pratiwi mengatakan akhir-kahir ini Negri kita banyak di hadapkan dengan berbagai problema yang sangat serius. Namun, kami tetap menjaga kesatuan dan persatauan bangsa.
“Sejak berdiri, WKRI mempunyai komitmen menjaga NKRI dalam mengisi kemerdekaan Bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 demi terwujudnya masyarakat lahir batin,”. ucapnya
Sementara itu Bupati Melawi Panji dalam sambutanya menuturkan tema yang di ambil sepertinya sudah sesuai dengan kondisi dan situasi di Indonesia saat ini, hubungan manusia satu dengan yang lain semakin hari menunjukan sikap egois kepentingan diri golongan ataupun kelompoknya menjadi utama.
“Keperdulian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa mulai lemah sehingga banyak di jadikan oleh oknum-oknum tertentu sebagai kesempatan dalam mendapatkan keuntungan pribadi dan golongan,”paparnya.
Keperdulian terhadap kesatuan harus kita pupuk terus menerus dengan cara membuka mata telinga dan hati yanga ada di sekitar kita. Apalagi kesediaan kita untuk terlibat dalam forum forum pertemuan ataupun diskusi mencari solusi ataupun pemecahan masalah yang terjadi di masyarakat perlu di tingkatakan termasuk kelompok lain yang berbeda suku agama Ras maupun golongan.
“Kita semua telah menyadari adanya keberagaman dan pentingnya mempunyai dalam satu tekad yang sama sebgai organisasi wanita yang bersifat sosial –aktif khsusunya di Kabupaten Melawi wanita katolik harus senantiasa berkomitmen menjaga NKRI dan mampu membangun kepedulian terhadap sesama hal tersebut akan terwujud apabila kita berani membuka diri untuk bangkit dan terlibat menjadi bagian Indonesia,”katanya.
Panji juga menyampaikan, WKRI harus peduli dengan kesatuan dan persatuan bangsa terus menurus, dan membuka hati pikiran atas semua yang ada di sektar. Kesediaan di dalam forum komunikasi atau diskusi tentang masalah-masalah yang berada di dalam lingkungan atau masyarkat. Termasuk kelompok ras, suku. Kwalitas ini akan terlihat akan brapa besar di masyakat.
“Adanya penurunan pancasilais yang selama ini dijunjung tinggi. Oleh sebab itu sebgai organisasi wanita yang bersifat sosial kususnya di Kabupaten Melawi, WKRI harus selalu berkomitmen dan menjaga nkri dan mampu dan kepedulian sesama. WKRI harus membuka dri dan menatap diri yang baik dari pada yang lain. Kepedulian terhadap yang lain yang tertumpuk dan merupakan indikasi sehingga persatuan dan kestuan bangsa,” pungkasnya. (Edi/DD)