SINTANG, SKR.COM – Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Harjono Bejang menilai perlu adanya kebijakan Pemerintah Pusat (Pempus) untuk menjaga ekonomi agar tidak merosot dengan mempercepat program bantuan bagi masyarakat kecil dan dunia usaha . Paling tidak ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.
“Sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan, konsumsi rumah tangga pasti akan mulai naik. Menghadapi ini pemerintah saya kira juga harus bisa menjamin ketersediaan bahan pokok dengan harga yang stabil dan normal,” ujar Harjono Bejang, Jumat (6/4/2020).
Menurut Bejang sapaan akarabnya, pemerintah harus bisa menjaga kondisi psikologis pasar dan masyarakat dalam bentuk demand dan supply yang selalu terjaga. Dengan demikian, masyarakat tidak kawatir dan panik, karena pemerintah dapat menjamin ketersediaan pokok pangan dengan harga yang terjangkau.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga secara khusus menyoroti kondisi di mana dalam kurun waktu 1 bulan ke depan kalangan pengusaha dihadapkan pada kewajiban membayar tunjangan hari raya (THR).
Menurutnya, dalam situasi seperti sekarang ini THR menjadi beban tersendiri. Khususnya bagi pengusaha di sektor UMKM dan sebagian industri padat karya. Pasalnya, penghasilan dan profit turun drastis, sementara kewajiban memberikan gaji dan THR sesuatu yang tidak dapat dielakkan.
“Dalam hal ini pemerintah pusat sampai dengan daerah harus bisa memberikan solusi dan jalan tengah yang baik bagi perusahaan dan karyawannya,” katanya.
Antara lain kata dia, Kementerian Ketenagakerjaan hingga daerah mungkin dapat mengeluarkan kebijakan khusus nantinya untuk mengurangi beban pengusaha.
“Solusi tentunya harus ada lah. Tapi ini kita kembalikan lagi ke pemerintah pusat, karena pemerintah daerah tidak dapat mengambil kebijakan seperti itu, semuanya dari pusat, kita hanya dapat mendorong agar pelaku usaha dan masyarakat mendapatkan jalan terbaik di tengah wabah yang mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat ini,” pungkasnya. (Ndi)