SINTANG, SKR.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Nikodemus meminta kepada pihak perusahaan perkebunan sawit untuk ikut bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang terjadi di Bumi Senentang.
“Rusaknya infrastruktur jalan di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang ini disebabkan oleh angkutan perusahaan perkebunan sawit yang melebihi tonase. Pihak perusahaan harus ikut bertanggun jawab dalam memperbaikinya,” ujar Nikodemus belum lama ini.
Contohnya kata Nekodimus, kondisi ruas jalan dari Simba Raya menuju Ketungau yang sudah rusak. Ruas jalan tersebut banyak dilalui oleh perusahaan perkebunan, sehingga membuat infrastruktur jalannya hancur.
“Karena banyak mobil perusahaan dengan angkutan berat lalu lalang makanya jalan di sana jadi hancur. Nah kalau sudah begini, siapa yang bertanggung jawab? Itu yang kita bingungkan,” terangnya.
Maka dari itu, Politisi Partai Hanura ini menegaskan, ke depan teman-teman legislatif telah sepakat bahwa harus ada kejelasan terkait jalan yang ditangani pemerintah dan jalan ditangani pihak perusahaan. Sebab pengguna utama ruas jalan di 14 kecamatan Sintang didominasi angkutan perusahaan perkebunan.
“Tentunya ini yang harus kita dorong. Sepertinya kawan-kawan di DPRD Sintang sepakat akan hal ini. Saya juga berharap di titik-titik jalan yang rusak, pihak perusahaan menyediakan alat berat. Terutama saat musim hujan. Sehingga, fungsional jalan betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai jalan itu putus. Apalagi jika jalan tersebut merupakan satu-satunya akses utama bagi angkutan barang dan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, terkait soal Corporate Social Responsibility (CSR), Nekodimus mengaku tidak tahu secara pasti sejuah mana program CSR itu berjalan. Apakah dapat dirasakan langsung masyarakat atau tidak sama sekali.
“Kita belum tahu apakah itu berjalan atau tidak. Menurut saya seharusnya CSR perusahaan itu untuk pemeliharaan jalan yang mereka lalui. Faktanya sampai sejauh ini tidak dilakukan. Makanya kita harus mencari solusi ini bersama-sama,” pungkasnya Nekodimus. (*)