SINTANG, SKR.COM – Kekurangan tenaga pengajar masih menjadi dilema di Kabupaten yang Berjuluk Bumi Senentang. Pasalnya, kekurangan tenaga pengajar berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang sekitar 1.500 guru.
“Jadi kalau itu mudah mudahan tertutuplah dengan penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ini kan, karena tahun ini ada 600 formasi guru,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Sandan belum lama ini.
Oleh karenanya, Ia meminta proses seleksi dilaksanakan dengan selektif dan transparan tanpa ada yang ditutup tutupi, hal ini penting agar para PPPK yang lolos benar benar berintegritas.
“Mudah mudahan dengan adanya suatu kebijakan yang diberikan oleh pemerintah pusat bahwa penentuan kelulusan adalah guru senior, pengawas dan kepala sekolah maka saya pikir ini tidak ada alasan tidak mampu terjangkau, berarti kan untuk kekurangan 1000 lebih itu masih kurang separuhnya lah,” tuturnya.
Maka dalam mencukupi tenaga pengajar di Kabupaten Sintang, Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini meminta kepada pemerintah pusat agar masih ada pembukaan PPPK ditahun berikutnya.
“Karena masih banyak guru guru kita yang sudah honor lama, belasan tahun sudah mengabdi kan belum tentu lulus juga, karena ada berapa ribu yang honor, terutama yang honor honor dana BOS, GTT itukan sekitar 2000 lebih,” jelasnya.
Oleh sebab itu ia berharap para guru ini juga diangkat, karena selama ini mereka digaji dengan dana bos hanya 500-600 ribu perbulan dan sudah mengabdi belasan tahun.
“Harapan kita dengan adanya penilaian dari pengawas, kepala sekolah, guru senior maka permasalahan guru dapat terakomodir sehingga kekurangan guru di Kabupaten Sintang bisa tertutupi,” pungkas Wakil Rakyat Dari Daerah Pemilihan Serawai dan Ambalau ini.