MELAWI, SKR.COM – Karena keprihatiannya terhadap kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Melawi, pihak Badan Sosial Pemadam Bahaya Kebakaran (BSPBK) Bhakti Mulya Nanga Pinoh melakukan foging missal di wilayah kota Nanga Pinoh.
Kegiatan tersebut dimulai sejak Selasa (20/1) sekitar pukul 09.000 WIB, di daerah perumahan milik pak Akong di Desa Paal.
“Kita melaksanakan foging ini sebagai wujud bentuk keprihatinan kita terhadap kasus DBD di Melawi ini. Yang mana dalam bulan ini saja sudah memakan dua korban jiwa. Untuk itulah kami melaksanakan foging ini, dengan dibantu dari Dinkes berupa obat dan tenaganya. Kita menyediakan solarnya. Alat foging yang dugunakan sebanyak 3 buah, dua punya Dinkes dan 1 nya kita beli sendiri,” kata Ketua BSPBK Bhakti Mulya Nanga Pinoh, Feby, ditemudi di tokonya, Selasa (20/1).
Lebih lanjut iya mengatakan, kegiatan foging tersebut akan dilaksanakan di dalam kota Nanga Pinoh, yang mana hari ini (Selasa,red) dimulai dari Perumahan Amkong di Dusun Kuala Belian, kemudian mutar ke Desa Paal, hingga pasar. “Keesokan harinya kami lanjut lagi, ke Desa Sidomulyo dan desa dalam kota lainnya. Jika besok belum juga selesai, maka lanjut besoknya lagi,” ujarnya.
Feby mengatakan, awalnya foging hanya akan dilakukan didesa dalam kota yang terdapat banyak kasus DBD, seperti di Desa Paal dan Desa Sidomulyo. “Namun karena kesepakatan, di Desa lainnya didalam kota juga,” cetusnya.
Meskipun dianggap tidak efektip untuk memberantas DBD, namun Feby mengaku foging juga perlu dilakukan untuk memberantas nyamuk dewasa. Sementara terhadap jentik nyamuk, perlu kerja sama seluruh masyarakat dengan melakukan gerakan 4M plus.
“Artinya perlu gerakan yang dimulai dari diri sendiri untuk melakukan 4M plus. Terutama pola hidup kita. Seperti tidak menggantung pakaian, tidak membuah sampah sembarangan, sehingga tidak lagi ada sampah yang menjadi penampung air yang nantinya menjadi tempat jentik nyamuk. Artinya mengubah pola hidup yang sehat,” ucapnya.
Menurut feby, masyarakat juga harus memaahami dan harus memaksakan diri melakukan gerakan 4M plus. Sebab jika foging yang dilakukan tidak disenergikan dengan gerakan 4M plus, maka tidak akan efektip memberantas DBD.
“Kalau hanya foging saja, tidak membunuh jentik nyamuk. Sementara jika sudah di foging, terus dilakukan gerakan 4M plus, maka nyamuk dewasa dan jentik nyamuk akan musnah semuanya. Itu yang efektip,” ujarnya.
Feby mengajak seluruh masyarakat, mari mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, dengan menggunakan 4M plus, yakni menguras, menutup, mengubur dan memantau.Menguras maksudnya maksudnya menguras dan membersihkan tempat penyimpanan air. kemudian menutup temapat penampungan air, terus mengubur dengan membuang dan menutup barang bekas yang dapat menampung air dan memantau semua wadah air yang dapat menjadi temapat nyamuk aedes berkembang biak.
Sementara Plusnya yakni jangan menggantung pakaian didalam rumah, sebab akan menjadi tempat nyamuk bersarang. Kemudian memelihara ikan ditempat penampungan atau wadah air yang tidak mungkin ditaburi abate. Selanjutnha, hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan minyak serai atau autan atau yang lainnya, dan menggunakan kelambu disaat tidur. Kemudian membubuhkan abate didalam tempat penampungan air. (Irawan)