Ratusan Orang Diduga Gafata Tinggal di Ella Hilir

MELAWI, SKR.COM – Masyarakat di Kecamatan Ella Hilir baru-baru ini dihebohkan dengan kedatangan ratusan tamu tak diundang yang datang dari luar pulau Kalimantan barat.

Masyarakat Ella mencurigai bahwa ratusan orang tersebut merupakan orang-orang yang tergabung dalam organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

“Kedatangan mereka secara tiba-tiba. Awalnya hanya sepuluh sampai dua puluh orang saja. Namun lama kelamaan mencapai 300 orang bahkan lebih.informasinya orang-orang itu dari pulau Jawa, Jakarta dan Sumatra,” kata Sajirin, seorang warga Kecamatan Ella Hilir menghubungi melalui via seluler, Senin (18/1).

Lebih lanjut Ia mengatakan, orang-orang tersebut datang tanpa memberitahui kepala desa, dan kecamatan bahkan Kabupaten Melawi khususnya Dinas Transmigrasi.

“Saya Tanya sama desa, jawabnya tidak tau. Kecamatan juga tidak tau menau soal itu. Dibilang status warga Transmigrasi juga bukan,” kata Sajirin.

Orang-orang tersebut, lanjut Sajirin, berada di antara Desa Bemban Permai dan Desa Pelempai Jaya, di daerah Batu Belawang dan Batu Kipas. Aktivitas yang dilakukan orang-orang tersebut yakni menjadi petani holtikultura.

“Mereka melakukan aktivitas perkebun dan bertani holtikultura. Bahkan mereka memiliki lahan kurang lebih 300 haktar yang dibelinya melalui masyarakat. Informasi dari banyak masyarakat mengatakan mereka adalah kelompok Gafatar. Jadi instansi terkait dan pihak yang berwajib meski segera mengambil tindakan, sebelum masyarakat yang melakukan tindakan,”  paparnya.

Sementara, Camat Ella Hilir, Wito Mulyono, saat dikonfirmasi melalui via seluler membenarkan adanya warga dari luar pulau Kalimantan yang dating ke Kecamatan Ella Hilir tanpa memberitahu pihak kecamatan dan desa.

“Sampai saat ini pihak mereka tidak ada memberikan laporan kepada pihak kecamatan. Justru saya taunya dari Kades Pelempai Jaya dan warga Ella Hilir yang berada di sekitar lokasi orang-orang itu tinggal. Informasi yang saya dapat, data orang-orang itu berjumlah 203 orang. Namun baru-baru ini ada lagi masuk dari luar pulau Kalimantan sekitar 30 orang,” terangnya.

Wito menambahkan, informasi yang diterimanya, bahwa orang-orang tersebut dating sejak Agustus 2015. Kedatangan mereka tidak sekaligus.

“Informasinya mereka mulai masuk sejak 2015, dating sedikit-sedikit sampailah jumlahnya ratusan orang,” paparnya.

Pihak kecamatan Ella Hilir pun tak bisa berbuat banyak saat ini terkait tamu-tamu dan diundang tersebut. Hanya bisa melakukan tindakan inventarisir dengan melibatkan Kepala Desa dan warga setempat yang mengetahui lokasi.

“Kita belum bisa berbuat banyak, sementara kita lakukan inventarisir dulu terhadap orang-orang ini,” pungkasnya. (Irawan)

Posting Terkait