Reses di Ketungau Tengah, Melkianus Serap Aspirasi Masyarakat

SINTANG, SKR.COM – Pemekaran Kecamatan Ketungau Tengah yang digadang-gadang oleh masyarakat setempat hingga kini belum terealisasi

Terlepas dari berbagai motif yang melatarbelakanginya, pemekaran daerah baru sangat diharapkan bisa lebih memperpendek rentang kendali pemerintahan dan mendekatkan pelayanan ke masyarakat, pembangunan pun diharapkan bisa lebih fokus.

Gaung pemekaran kecamatan baru di Ketungau ini sejak beberapa tahun lalu, wacana pemekaran tersebut didahului dengan wacana pemekaran Kabupaten  sudah diseminarkan pada 26 Januari 2010 di Gedung Pancasila. Hasil seminar tentu saja, sebagai kawasan perbatasan, Kabupaten Ketungau layak dimekarkan, namun harus dilengkapi dengan kajian akademis pemekarannya.

Diketahui daerah Ketungau sangat kaya akan sumber daya alam seperti minyak dan batubara yang belum dimanfaatkan dengan maksimal dan sebenarnya mampu menopang daerah pemekaran itu nantinya.

“Apalagi mengingat tujuan pembangunan kawasan perbatasan adalah percepatan pembangunan dan pemberian pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” kata Melkianus.

Kalau dilihat dari sejumlah daerah Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia, ia mengatakan hanya pembangunan kawasan perbatasan Sintang yang belum ditangani secara serius oleh pemerintah pusat.

Filosofis pemekaran wilayah pada dasarnya, untuk mendekatkan pelayanan publik dari pemerintah kepada masyarakat. Soalnya, dengan dekatnya pelayanan masyarakat, maka akan terwujud ketepatan dan kecepatan pelayanan, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat lebih ditingkatkan.

Merujuk dari hal tersebut,pada saat Melkianus Anggota DPRD Sintang Komisi C Dapil 3 Ketungau ini menampung berbagai keluhan dari masyarakat setempat tepatnya di Desa Panggi Agung dimana dia Reses beberapa hari lalu.

“Masyarakat Desa Panggi Agung ini kembali menanyakan proses pemekaran kecamatan Ketungau Tengah ini,mereka sangat menginginkan ini terwujud,”ungkapnya.

Selain pemekaran kecamatan masyarakat Desa Panggi Agung yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Panggi Ruguk ini infrastruktur jalanya yang demikian buruk juga fasilitas kesehatan  sangat menjadi keluhan mengingat fasilitas kesehatan yang ada saat ini hasil dibangun masyarakat setempat secara swadaya.

“Kondisi jalan ini sangat buruk apalagi dimusim penghujan tiba sangat susah dilewati,untuk fasilitas kesehatan saja belum ada, yang ada saat ini hasil swadaya masyarakat setempat,untuk tenaga kesehatanya ada, hanya fasilitas kantor pelayanan kesehatan yang belum ada,”kata Politisi Golkar ini.

Lanjut Melkiaus, dari hasil reses di Desa Panggi Agung ini nantinya akan dibawa kemeja legislatif untuk dijadikan bahan bahasan pada sidang terhormad di DPRD Sintang mendatang, terangnya. (SSI)

Posting Terkait