MELAWI, SKR.COM – Penemuan ribuan obat obatan kedaluwarsa di buang dan dimusnahkan di Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah yang terletak di Desa Tanjung Tengang Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi. Kebaradaan obat-obatan tersebut menghebohkan masyarakat setempat dan menjadi pertanyaan bagi masyarakat kenapa banyak sekali obat-obatan yang dibeli dengan uang negara tersebut kedaluarsa.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, dr Ahmad Jawahir ketika dikonfirmasi, melalui sambungan telepon belum lama ini mengatakan bahwa obat-obatan yang dimusnahkan di TPA Tanjung Tengang berasal dari gudang farmasi.
“Obat Yang dimusnahkan itu, obat yang sudah kadaluwarsa dan ada berita acaranya,” ungkapnya.
Pemusnahan obat, selanjutnya dilakukan dengan cara dibakar sampai habis dan tidak boleh tersisa. Terkait dimusnahkan di lapangan terbuka, menurutnya juga diperbolehkan. “Obat inikan kadaluwarsa, bukan limbah medis berbahaya yang sudah dipergunakan,” jelasnya.
Hal senada juga dijelaskan, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan, Dinkes Kabupaten Melawi, dr Tanjung Harapan. Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi belum ada tempat khusus untuk pengolahan limbah seperti obat-obatan kadaluwarsa. Sehingga terpaksa harus menumpang di TPA Tanjung Tengang. Pada saat pemusnahan dengan cara dibakar, tetap diawasi langsung oleh petugas Dinas Kesehatan.
“Mesin Insenerator yang ada di puskesmas Nanga Pinoh dalam kondisi rusak. Sehingga tidak bisa dipergunakan. Apa saja jenis obat yang dimusnahkan, ada terlampir dalam surat Berita Acara,” jelas Tanjung didampingi bagian gudang Farmasi.
Sementara itu Kasi Kebersihan dan TPA Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Melawi, Suramli mengungkapkan dirinya tidak mengetahui jika adanya pembuangan limbah obat-obatan yang dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir Sampah Tanjung Tengang.
“Saya tidak tahu soal informasi itu. Karena waktu itu saya sedang cuti dan baru masuk kerja sekarang,” jawab Suramli.
Ramli menegaskan bahwa TPA Tanjung Tengang hanya khusus untuk menampung sampah rumah tangga, tidak untuk sampah jenis limbah medis. “Kita tidak mau terulang lagi ada persoalan seperti dulu,” harapnya. (DI)