KAPUAS HULU, SKR.COM – Upaya untuk melestarikan budaya Suku Dayak Iban di wilayah perbatasan RI-Malaysia, Satgas Pamtas Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang bersama warga perbatasan menggelar acara tradisi adat berdarah di Desa Badau, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. Tradisi ini dilaksanakan untuk menghibahkan lahan yang akan dijadikan tempat pemakaman Khatolik Mumput Satu Badau, Jumat (20/9/19)
Kegiatan tersebut diawali dengan upacara meletakkan telur ayam kampung dan pemotongan ayam sebagai simbol masyarakat dayak Iban, dihadiri masyarakat dari berbagai profesi, suku dan agama.
“Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Andi Hasbullah di Nanga Badau, Kapuas Hulu mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut Satgas Pamtas dapat menyatu dengan berbagai lapisan masyarakat serta melestarikan tradisi budaya di perbatasan. Hal ini membuat kita sadar akan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian keanekaragaman tersebut dapat menjadi suatu warna yang indah untuk Indonesia dimanapun kita berada tetap dalam satu kesatuan NKRI,” harapnya.
Lanjut Dansatgas, hal terpenting yang dapat dirasakan dalam kegiatan ini adalah terciptanya kemanunggalan antara Satgas Pamtas Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang dengan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
“Banyak tradisi adat leluhur yang dimiliki Suku Dayak Iban di perbatasan diantaranya, tradisi adat berdarah yang merupakan ritual kuno menghibahkan lahan untuk keperluan masyarakat umum,” terangnya.
“Sementara itu, Bapak Luter selaku Kepala Adat Desa Badau mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Raider 301/Prabu Kian Santang yang senantiasa mendampingi kegiatan adat masyarakat di perbatasan,” ucapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan memanggang hewan ternak yang telah dipotong untuk dimakan bersama seluruh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut. (Tpr)