MELAWI, SKR.COM – Kerusakan yang terjadi pada stegher penyeberangan di Desa Kompas Raya Kecamatan Pinoh Utara mendapat tanggapan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Melawi. Dimana pihak Dishub berencana akan melakukan perbailan stegherteraebut pada tahun depan.
“Insya Allah tahun depan akan kita anggarkan untuk perehabannya. Sebab tahun ini sudah tahun berjalan dan anggarannyapun agak ngepres. Kalau mau dipaksakan, nanti kit alihat apakah di APBD Perubahan bisa menambah angka. Katanya tidak boleh meambah,” kata Kepala Disbub Melawi, Syamsul Arifin, saat ditemui di DPRD Melawi, Senin (22/7)
Lebih lanjut Syamsul mengatakan, untuk mengetahui berapa biaya yang akan dianggarkan untuk perehabannya, maka harus ada tim perencanaan yang menghitungnya dilapangan, tidak bisa dihitung dengan pemantauan sekilas. Apalagi ada item penambahan, seperti pengaman di badian kiri dan kanan tangga.
“Jadi dihitung dulu oleh tim perencanaanya. Sebab saya dengar warga juga meminta agar pengaman tangga. Anggaran ini juga nantinya menggunakna dana aspirasi yang melalui dinas kami. Karena rata-rata stegher ini menggunakan dana aspirasi,” ujarnya.
Syamsul mengatakan, tidak hanya stegher Desa Kompas Raya saja yang belum direhab. Namun sampai saat ini juga ada beberapa kegiatan lainnya yang belum dilaksanakan karena masih menghitung anggaran yang ada apakah bisa dilaksanakan atau ditunda dulu.
“Kita tidak mau barang ini dianggarkan kalau tidak masuk hitungannya, yang ujung-ujungnya akan membuat masyarakat kecewa karena kualitas bangunan yang tidak baik. Maka dari itu perlu dihitung dengan baik,” ucapnya.
Syamsul mengatakan, terkait pembangunanstegherbelum ada hitungannyayang menggunakan beton, aemua menggunakan kayu. Begitu pula yang di Desa Kompas Raya nantinya. “Kita tidak tau juga apakah lebih mahal beton atau menggunakan kayu ulin, namun yang pasti akan dihitung dulu,”paparnya.
Sebelumnya Hendika selaku seorang warga Desa Sungai Raya, Kecamatan Pinoh Utara, yang saban hari melalui stegher penyeberangan itu mengatakan, beberapa hari balakangan warga sering kali menemukan kesulitan karena stegher itu kembali ada yang rusak. Bangunan konstruksi lantai tangga steger yang terbuat dari kayu banyak yang patah, dan sehingga membuat kondisi itu membahayakan warga yang melakukan aktivitas penyeberangan. Aku sehingga warga yang melewati harus ekstra berhati-hati, agar tidak terperosok jatuh ke sungai.
Selain itu kondisi tangga steger yang tak memiliki pegangan pada sisi kanan dan kiri serta posisi lantai kayu yang tak tersusun rapat sangat menyulitkan aktivitas warga saat memanfaatkan tangga penyeberangan itu, lagi-lagi kaki bisa terperosok saat melangkah.
“Kondisi tangga steger rusak berat yang semakin memprihatinkan dan membahayakan warga, hingga kini belum ada perhatian pemerintah. Tangga steger mulai keropos. Kayu penyangga banyak patah. Sering diperbaiki warga secara swadaya menggunakan kayu seadanya. Selain itu, steger terlihat tak ada perawatan dari pemerintah, walaupun kondisi tangga sudah tak layak lagi di lalui,” ungkapnya.
Ia berharap Pemkab Melawi melalui Bupati dan instansi terkait serta DPRD Melawi segera mengambil tindakan solusi perbaikan.Bangunan “Tidak cukup hanya dilakukan perbaikan, namun kami berharap steger dibangun kembali dengan peningkatan perbaikan permanen terbuat dari tangga lantai cor, sehingga bisa bertahan lama,” harapnya.
Selain itu, Camat Pinoh Utara, Yussenno, juga menyampaikan hal yang sama, hingga kini masyarakat Desa Kompas Raya dan warga desa tetangga memang sudah mengeluhkan kondisi tangga steger milik aset Pemkab Melawi ini mengalami rusak berat dan berharap segera diperbaiki.
Yussenno menuturkan, keberadaan steger tersebut adalah satu-satunya lokasi penyeberangan pusat lalu lintas perekonomian, angkutan dan aktivitas sehari-hari lainnya tidak hanya digunakan warga Desa Kompas Raya, namun termasuk warga desa tetangga seperti warga dari Desa Sungai Raya, Desa Manding dan Desa Kayan Semapau dan desa lainya, termasuk aktivitas penyeberangan pulang pergi ke Kabupaten Melawi.
Menurut Yussenno, pihaknya melalui Musrenbang Kecamatan sudah tiga tahun berturut-turut mengusulkan perbaikan, namun belum ada tanggapan dari Pemkab Melawi melalui instansi terkait.
“Warga sangat berharap ke Pemkab Melawi melalui instansi terkait untuk melakukan perbaikan. Menurut saya tangga steger ini tidak cukup hanya diperbaiki, namun dibangun permanen menggunakan material semen,” pungkasnya. (DI)