Tekan Pernikahan Dini di Kalangan Remaja

oleh
oleh
Kusnadi

SINTANG, SKR.COM – Masyarakat diminta berperan aktif mengendalikan pernikahan dini karena berpengaruh pada kesiapan fisik dan mental anak. Terutama peran orangtua diminta bisa menekan pernikahan secara dini.

“Karena peran orangtua sangat penting, apalagi berkenaan dengan masa depan anak-anak mereka,” kata anggota dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kusnadi, Kamis (19/3/2020).

Selain itu, Kusnadi mendorong Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) Kabupaten Sintang agar memanfaatkan teknologi dalam kampanye menekan pernikahan dini kepada generasi milenial.

“Kampanye untuk menekan pernikahan dini atau untuk fertility control, perlu terus digalakkan. Gunakan pendekatan yang lebih humanis, dekat dengan generasi muda dengan memanfaatkan teknologi media yang semakin banyak,” katanya.

Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi harus dilakukan agar generasi muda saat ini dapat mengubah perilakunya dalam hal yang berkaitan dengan membangun keluarga. Utamanya, agar mereka memahami beberapa hal seperti tentang kualitas pernikahan, penggunaan kontrasepsi yang tepat, persiapan pasca pernikahan yang meliputi persiapan untuk pendidikan dan kesehatan anak.

“Perubahan perilaku tersebut hanya akan tercapai jika kita terus melakukan kampanye dan penjangkauan masyarakat dengan cara yang tepat, karena mereka yang menikah di bawah 18 tahun mayoritas bekerja di bidang jasa,” katanya.

Terkait dengan Kampung KB, menurut Kusnadi, sudah tepat, karena itu bagian dari upaya pemerintah agar pernikahan dini dapat terus ditekan sehingga bisa lebih kecil angkanya. “Bahkan salah satu program yang turut mereka lakukan dan berhasil mengurangi angka pernikahan secara dini, yaitu dengan ikut serta pada program pendirian kampung Keluarga Berencana atau KB,” ungkapnya.

“Kita punya kampung KB. Jadi, semua stackholder ada di sana, kita bersinergi dengan masyarakat juga,” pungkasnya. (Ndi)