SINTANG, SKR – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Rudy Andreas mengatakan bahwa usulan masyarakat yang disampaikan dalam reses akan diupayakan untuk direalisasikan dengan mengusulkan ke pemerintah daerah Kabupaten Sintang. “Usulan masyarakat dalam reses sudah dicacat dan akan diupayakan untuk direalisasikan. Tentunya dengan mempertimbangkan skala prioritas serta kemampuan anggaran yang dimiliki pemerintah daerah. Usulan masyarakat saat reses tentunya harus disinkronkan dengan Musrenbang. Nantinya akan disepakati skala prioritasnya bersama-sama dengan harapan bisa terealisasi. Mudah-mudahan usulan yang telah disampaikan bisa mendapat tanggapan dari pemerintah,” harap Rudy Andreas.
Legislator dari daerah pemilihan Serawai-Ambalau ini mengatakan, berkaitan dengan usulan masyarakat saat reses, Rudy menyebut bahwa sebagian besar adalah masalah infrastruktur. Rudy sendiri saat reses berkunjung ke lima desa. Salah satunya Desa Pagar Lebata dan Desa Mentatai. Kedua desa tersebut sama-sama masuk wilayah Kecamatan Serawai. Di Pagar Lebata, reses dimulai tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB. Kemudian lanjut reses ke Desa Mentatai. Reses dimulai pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, anggota DPRD Sintang kembali menggelar reses masa persidangan II tahun 2022. Reses dilakukan dengan berkunjung ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Reses merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan wakil rakyat sebelum masa sidang untuk menghimpun aspirasi masyarakat terkait berbagai usulan pembangunan. Nantinya usulan masyarakat akan dicacat, disaring dan ditentukan skala prioritasnya. Sehingga besar harapannya bisa dianggarkan dalam APBD Sintang. Jika anggota dewan di dapil Sintang Kota bisa dengan lancar menggunakan akses darat untuk menggelar reses, lain halnya dengan wakil rakyat dari Serawai-Ambalau. Mereka terpaksa menggandalkan jalur sungai demi bertemu konstituen di dapil untuk mendengarkan aspirasi mereka terkait berbagai usulan pembangunan.