SINTANG, SKR.COM – Pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin telah resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2019-2024, Minggu (20/10/2019) lalu. Sejumlah warga di pedalaman, perbatasan, khususnya di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat mengungkapkan harapannya agar pemerintahan ke depan lebih peduli terhadap pembangunan infrastruktur dasar di daerah pedalaman.
Syamsudin satu di antara warga Kecamatan Serawai, mengatakan, sejumlah daerah di pedalaman, khususnya di Kabupaten Sintang masih terisolir karena ketiadaan akses jalan menuju ibukota Kecamatan Serawai-Ambalau.
Kondisi ini mengakibatkan sebagian daerah pedalaman dan perbatasan itu tertinggal dibanding daerah lain. Untuk memenuhi kebutuhan pokok, warga banyak yang masih bingung. “Kami berharap dalam periode pemerintahan ke depan presiden benar-benar memprioritaskan pembangunan di pedalaman. Jangan sampai nasionalisme warga luntur gara-gara merasa tidak diperhatikan pemerintah,” katanya.
Hal Senada juga disampaikan, Antonius satu di antara warga Kecamatan Ketungau Hulu. Dimana ia meninta proses pembangunan dan penempatan petugas di wilayah perbatasan diharapkan melibatkan masyarakat setempat, tidak seperti yang terjadi selama ini.
Hal ini penting agar masyarakat asli di perbatasan benar-benar menikmati dampak pembangunan di perbatasan dan tidak menjadi penonton di tanah kelahiranya sendiri.
Dorong Pemerintah Bangun Infrastruktur Pedalaman
Terpisah, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Rudy Andreas memahami kondisi infrastruktur khusus di Kecamatan Serawai dan Ambalau. Tak heran, kata dia, masyarakatnya bersuara untuk meminta keadilan dan pemerataan pembangunan.
“Itu adalah sebuah aspirasi, kita sangat menyambut baik itu,” kata Rudi.
Karena itu, Rudy memastikan akan mendorong aspirasi masyarakatnya agar dapat diperhatikan oleh pemerintah. “Saya akan mendorong pembangunan infrastruktur dasar, karena itu persoalan utama yang menjadi prioritas dirinya selama menjabat,” ujarnya.
Politisi NasDem ini menegaskan bahwa infrastruktur, khususnya jalan merupakan akses yang paling penting. Tapi, kemewahan itu belum dirasakan oleh sebagian besar masyarakat di pedalaman Serawai-Ambalau.
“Banyak daerah pedalaman yang belum bisa diakses lewat jalur darat. Saya merasakan sendiri ketika melakukan kampanye. Mudah-mudahan kedepan, makin banyak desa yang tembus jalur darat,” harapnya lagi.
Salah satu daerah yang sulit ditembus akses darat, kata Rudy, adalah desa-desa di jalur Sungai Melawi di Kecamatan Ambalau sampai ke Kepala Jungai-Jengkarang.
“Daerah ini belum tersentuh jalur darat. Kemudian beberapa tempat lagi seperti Menantak, Deme, Posuk juga perlu diperhatikan,” jelasnya.
“Daerah-daerah ini akan didorong supaya bisa tembus melalui darat. Ini penting, karena akses sungai selain berbahaya juga memerlukan biaya yang tidak sedikit,” pungkasnya.