Warga Dukung Pembangunan RS Pratama Di Belimbing

dr. Ahmad Jawahir

MELAWI, SKR.COM – Pemerintah Kabupaten Melawi tahun ini mulai membangun Rumah Sakit Pratama di Desa Buil Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi. Pembangunan yang akan menelan anggaran sebesar Rp. 27 Milyar tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan kontraktor pelaksana sesuai dengan hasil lelang yakni yakni PT. Goro Bhatara Tanjungpura.

Pihak pemerintah melalui Dinkes juga sudah melakukam sosialisasi kepada masyarakat di Kantor Camat Belimbing. Yang mana dari hasil pertemuan tersebut, masyarakat mendukung pembangunan tersebut dilakukan di Kecamatan belimbing.

“Kami sudah lakukan sosialisasi pada 8 Agustus 2017. Yang mana dihadiri oleh 24 unsur Forkompincam Belimbing, Kades, Tokoh Masyarakat di kantor kecamatan Belimbing. Tanggapan mereka disana sangat baik. Pembangunan yang pertama diusullan di Kota Baru ini, karena belum ada akses yang menjamin dipindahkan ke pintu masuk ke kota yakni di Kecamatan Belimbing. Kajian kementerian. Wilayah barat Sintang  kalau mau ke runah sakit M. Djon lebih jauh dibandingkan ke Buil,’ kata Plt. Dinkes Melawi, dr. Ahmad Jawahir, kemarin.

Sesuai dengan Kontrak yang ada, pembangunan tersebut mulai dilaksanakan pada 21 Juli 2017, dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2017 ini. “Akses masuknya lewat jalan PNPM. Mudah-mudahan bisa meningkatkan serapan tenaga kerja terutama tenaga kesehatan sekitar Melawi,” ucapnya.

Rumah sakit pratama tersebut, nantinya juga akan dilengkapi dengan sarana prasarana yang standar rumah sakit tipe D. “Yang pastinya kami bersyukur, sebab dari 26 rumah sakit yang dibangun di Indonesia tahun ini, dan untuk di  Kalbar hanya di Melawi yang dapat,” ungkapnya.

Ahmad mengatakan, terkait serapan DAK di Dinkes, pembangunan rumah sakit pratama merupakan yang menelan anggaran terbesar. Sehingga tahap pertama yang boleh di ajukan sebesar 20 persen dari total nilai kontrak. “Karena nilai kontraknya diatas 20 milyar,maka untuk yang rumah sakit pratama itu pengajuan pencairan tahap pertama hanya boleh 20 persen saja dan itu sudah dilakukan,” pungkasnya. (edi)

Posting Terkait