AMBALAU, SKR.COM – Ketua DPRD Sintang, Florensius Ronny menghadiri acara Musyawarah Rencana Pembangunan tingkat kecamatan di gedung serbaguna Kecamatan Ambalau, Senin (17/02/2020).
“Untuk mencapai sistem perencanaan yang lebih baik dalam aksi, kami sebagai perwakilan rakyat haruslah bertatap muka langsung dengan para Kepala Desa yang kesehariannya berhubungan dengan masyarakat. Maka kami merasa sangat penting untuk hadir pada Musrenbang tingkat Kecamatan,” kata Ronny.
Ketua DPRD termuda se-Indonesia itu menyampaikan pula sejumlah persoalan yang ditemuinya saat menghadiri sejumlah Musrenbang. Ronny berharap persoalan tersebut dapat didiskusikan bersama seperti dalam diskusi saat acara musyawarah seperti ini.
“Perencanaan pembangunan tahun 2019 yang kita jalani tahun 2020 ini adalah tahun yang berat untuk penganggaran kita di Sintang karna adanya pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan pemilihan kepala desa serentak. Kedua kegiatan menyedot cukup banyak dana daerah, saya harapkan para kades yang diberi tanggungjawab mencapai seperempat dana APBD ini dapat memperhatikan pembangunan di desanya masing-masing secara optimal.
Sementara pembangunan yang menjadi tanggungjawab perangkat kabupaten akan kami upayakan untuk dikerjakan sebaik mungkin juga. Mari kita bersinergi bersama dalam membangun Sintang,” pungkas politisi Partai Nasional Demokrat tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut anggota DPRD lainnya, Sandan S.Sos, Zulkarnain, Kusnadi, SE dan Rudi Andryas dari daerah pemilihan Serawai-Ambalau. Tampak pula anggota DPRD Dapil Binjai-Ketungau Hulu, Tengah dan Hilir, Melkianus, S.Sos, Kartimia Marwani dan Alpius, S.Pd.K sementara dari Dapil Sintang Kota Billy Welsan.
Camat Ambalau, Iskandar, S.Sos,.M.Si menyebutkan bahwa kecamatan yang dipimpinnya sudah menerima cukup banyak pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.
Namun karna kondisi geografis kecamatan yang sangat luas menyebabkan hingga saat ini belum optimal dalam proses akses transportasi darat.
“Kalau musim kemarau, kami bisa sampai dari Sintang ke Ambalau menggunakan kendaraan roda empat. Tapi kalau sudah hujan, kita harus menggunakan jalur air,” ungkap Iskandar.
“Dana operasional kalau lewat jalan darat menghabiskan dana sebesar 200 ribuan rupiah. Sedangkan jika lewat air, bisa menghabiskan dana hingga 800 ribuan,” tambahnya.
Dalam data geografis kecamatan menyebutkan bahwa Kecamatan Ambalau ini luasnya mencapai 29,58% dari total luas Kabupaten Sintang. Secara administratif kecamatan ini dibagi dalam 33 desa 84 dusun.
“Kami masih mengharapkan prioritas untuk pembangunan infrastruktur dasar. Kami tetap optimis para pemimpin daerah di tingkat kabupaten akan memperhatikan kami,” harap Iskandar lagi. (*)