SINTANG, SKR.COM – Memasuki musim hujan di Bumi Senentang pada bulan November ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terutama di wilayah adanya potensi bencana banjir.
“Beberapa hari terakhir curah hujan cukup tinggi. Hal ini menyebabkan ada beberapa kecamatan terendam banjir, oleh karenanya saya minta masyarakat di pesisir untuk tetap waspada,” ucap Anggota DPRD Sintang, Lim Hie Soen belum lama ini.
Menurut dia cepatnya luapan air hujan ke pekarangan rumah maupun ke jalan raya seperti yang terjadi pada tahun 2021 lalu khususnya di Kota Sintang karena ruang terbuka hijau semakin sempit. Begitu juga pekarangan rumah warga hampir semuanya ditutup paving/beton.
“Ini salah satu faktor yang menyebabkan banjir, khususnya di Kota Sintang. Selain itu karena faktor alih fungsi lahan menjadi kawasan pemukiman, yang mana dahulunya menjadi daerah resapan, kini sudah perlahan hilang,” ujarnya.
Ia mengatakan alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan perumahan setiap tahunnya terus bertambah, karena desakan dari kebutuhan warga akan kawasan pemukiman atau perumahan.
“Kita lihat kawasan Kabupaten Sintang Sdan daerah lainnya di KalimantanBarat, dahulu adalah kawasan hutan, namun sekarang sudah sangat banyak yang berkurang, bahkan kalau aturan tidak ditegakkan maka dalam waktu 10 hingga 20 tahun kawasan hutan akan semakin berkurang dratis,” ungkapnya.
Politisi Partai Hanura ini berpesan agar selalu menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi membuang ke got dan sungai. Ini dipastikan akan menimbulkan luapan air tersebut.
“Selain membuang sampah tak sembarangan, warga juga menjaga lingkungan agar bersih. Begitu juga kalau masih memungkinkan kesadaran lahan pekarangannya tidak semuanya dipaving sehingga ada ruang resapan ketika musim hujan tiba,” pungkasnya. (*)