Banjir Terjang Sejumlah Desa di Kecamatan Kayan Hilir

SINTANG, SKR.COM – Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, terendam banjir. Beberapa desa yang terdampak banjir antara lain Desa Landau Beringin, Kempas Raya, Natai Lesung, dan beberapa desa lainnya.

Banjir ini menyebabkan sejumlah ruas jalan di kawasan tersebut terputus dan sulit dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Hal ini mempengaruhi mobilitas masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

Camat Kayan Hilir, Oktavius membenarkan bahwa beberapa desa di wilayahnya telah terendam banjir.

“Benar, ada desa yang terendam banjir. Namun, untuk data pasti mengenai jumlah desa yang terdampak, kami masih menunggu informasi terbaru,” ujarnya pada Senin, 7 Oktober 2024.

Camat Oktavius mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir atau bantaran sungai untuk tetap waspada.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada, terutama yang tinggal di wilayah pesisir atau dekat sungai. Jika wilayah tersebut sudah terendam, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti ke rumah keluarga atau kerabat terdekat,” pesan Oktavius.

Terkait dampak banjir, Oktavius meminta kepada seluruh Kepala Desa yang wilayahnya terendam untuk segera mengirimkan data terkait jumlah warga yang terdampak, serta kerusakan yang terjadi akibat bencana ini.

“Kami minta segera mengirimkan data-data terkait banjir, seperti jumlah jiwa yang terdampak dan kerusakan-kerusakan yang terjadi. Dengan data tersebut, kami dapat segera meneruskan informasi ini ke BPBD Kabupaten Sintang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Abdul Syufriadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan iklim.

Ia mengingatkan bahwa peralihan musim dari panas ke penghujan dapat memicu terjadinya bencana seperti banjir dan longsor.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap perubahan iklim yang dapat memicu bencana, seperti banjir dan longsor. Perubahan musim dari panas ke penghujan memang sering kali meningkatkan potensi bencana,” kata Abdul Syufriadi.

(RILIS KOMINFO SINTANG)

Posting Terkait