SINTANG, SKR.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Sintang terus berupaya meningkatkan gizi anak-anak, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD), melalui berbagai tindakan sosialisasi kepada masyarakat.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah untuk membahas pentingnya konsumsi pangan yang bergizi bagi siswa.
Kepala DKPP Kabupaten Sintang, Bernhard Saragih menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, pihaknya memberikan edukasi tentang cara meningkatkan kualitas pangan yang dikonsumsi oleh anak-anak, dengan fokus pada pentingnya pola makan sehat dan seimbang.
“Tentunya kami berharap, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai gizi, para siswa dapat mengadopsi pola makan yang lebih sehat. Ini sangat penting untuk mendukung kesehatan dan perkembangan mereka, baik dalam jangka pendek maupun panjang,” yucapnya.
Ia menyampaikan bahwa meskipun angka konsumsi ikan di Kabupaten Sintang masih di bawah rata-rata nasional, pencapaiannya sudah lebih baik dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan di Provinsi Kalimantan Barat.
Ia menekankan bahwa konsumsi ikan memegang peranan penting dalam mengatasi masalah stunting di daerah tersebut.
“Meski angka konsumsi ikan kita masih di bawah rata-rata nasional, kami bersyukur bahwa konsumsi ikan di Kabupaten Sintang sudah lebih baik dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Kalimantan Barat. Kami terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi ikan, karena ikan kaya akan protein dan nutrisi yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak,” kata Saragih.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa stunting tidak hanya dipengaruhi oleh konsumsi ikan, melainkan oleh berbagai faktor lain, seperti pola makan yang tidak seimbang, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, serta kondisi kesehatan lingkungan.
“Kami berharap, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan dan makanan bergizi lainnya, angka stunting dapat ditekan. Namun, penanganan stunting memerlukan pendekatan yang holistik, dengan melibatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk gizi, sanitasi, dan pendidikan,” pungkasnya.