SINTANG, SKR.COM – Infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah perbatasan dan pedalaman di Kabupaten Sintang masih terbilang belum layak. Hal itu tentu terasa berdampak sekali bagi warga yang tinggal di sana.
Contohnya saja, di daerah Ketungau Hulu Kabupaten Sintang, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Liyus mengatakan, bahwa setiap hari warga di daerah tersebut lebih memilih menggunakan produk Malaysia ketimbang Indonesia.
“Hal ini dikarenakan selain murah, jarak tempuh dan infrastruktur jauh lebih baik dan mendukung untuk masyarakat belanja ke negara tetangga ketimbang di dalam negeri.,” ujarnya belum lama ini.
Liyus meyakini, dengan adanya infrastruktur yang memadai, maka dapat dipastikan masyarakat di perbatasan tidak lagi belanja ke negara tetangga. Untuk itu, pemerintah wajib menyelesaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan kecamatan yang ada di perbatasan, supaya masyarakat tidak harus keluar negeri lagi untuk membeli sembako atau ketahanan pangan untuk kebutuhan mereka.
“Untuk mengantisipasi semuanya ini, Pemerintah Pusat dan daerah harus bersinergi dalam menyediakan akses atau infrastruktur yang layak bagi masyarakat perbatasan, sekaligus untuk membuka keterisolasian daerah pedalaman di perbatasan,” pinta Politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP) Indonesia ini.
Selain itu, wakil rakyat Dapil Kecamamatan Binjai Hulu-Ketungau Hilir, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu ini juga meminta, agar pemerintah dapat memperkuat sistem pengamanan dan keamanan di daerah perbatasan, pasalnya peredaran barang ilegal di sana semakin massif, khususnya barang haram narkotika.
“Wilayah perbatasan sering dijadikan tempat transaksi barang-barang illegal termasuk narkoba. Bahkan masyarakat perbatasan juga masih ketergantungan pada produk Malaysia. Secara otomatis hal itu memperkuat posisi ringgit dibanding rupaih. oleh sebab itu, pemerintah mesti memperkuat pengamanan dan keamanan di perbatasan,” pungkasnya. (*)