SINTANG, SKR.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mencatat sebanyak 2.019 tenaga kesehatan telah disuntik vaksin Covid 19. Saat ini mereka tengah bersiap menerima suntik vaksin dosis kedua.
“Berdasarkan KPC Pen atau data-data dan daftar Tenaga Kesehatan (Nakes) yang telah masuk kedalam sistem. Jumlah yang telah divaksinasi pada tahap pertama dan dosis pertama di Kabupaten Sintang sebanyak 2.019 Tenaga Kesehatan atau sekitar 85,73%,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh kepada Wartawan saat ditemui diruang kerjanya, Senin (15/02/2021).
“Ada juga beberapa tenaga kesehatan kita yang belum divaksinasi Covid-19, terutama karena sakit, cuma kalo sakit biasanya kita screening ulang dan akhirnya bisa divaksinasi,” tambah Sinto.
Dikatakan Sinto, pada awal dimulainya pelaksanaan vaksinasi, yang sudah pernah positif Covid-19 tidak boleh mendapatkan vaksin. Akan tetapi, sekarang ini berdasarkan izin yang telah dikeluarkan dari perkumpulan ahli penyakit dalam, yang pernah positif lebih dari tiga bulan boleh mendapatkan vaksin.
“Untuk ibu menyusui yang awalnya tidak boleh divaksinasi, minggu lalu keluar lagi edaran baru dari Kementerian yang menyusui boleh divaksinasi, jadi sekarang ini yang tidak boleh divaksinasi hanya orang-orang yang memiliki penyakit autoimun dan ibu hamil, sedangkan untuk yang lansia sudah bisa divaksin tetapi masih kita prioritaskan untuk Nakes,” terangnya.
Ia juga mengatakan pada minggu ini akan dilakukan vaksinasi tahap pertama dosis yang kedua. Ia juga memperkirakan pada akhir bulan Februari ini kemungkinan vaksin akan datang kembali.
“Jika vaksin kita nantinya telah datang, kita akan memulai vaksinasi untuk tenaga-tenaga ASN, pejabat publik seperti, TNI-Polri, DPRD serta para supir-supir taxi online, tukang ojek, termasuk para pedagang pasar dan para Guru dan saat ini kita masih melakukan pendataan,” beber Sinto.
“Mudah-mudahan akhir bulan atau awal Maret kita sudah mulai vaksinasi tahap kedua dosis pertama. Kalau untuk Nakes besok kita akan mulai vaksinasi tahap pertama dosis kedua,” pungkasnya. (As)